Berita

Daerah perbatasan yang disengketakan antara India dan Cina di mana sedikitnya 20 tentara tewas dalam perkelahian di dataran tinggi awal tahun ini/Net

Dunia

Profesor Beijing Ungkap Rahasia Pasukan China Gunakan Senjata 'Microwave' Saat Hadapi Tentara India

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 09:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China dilaporkan telah melepaskan senjata 'microwave' baru yang menakutkan saat menghadapi tentara India saat bentrokan di perbatasan Ladakh. pada pertengahan 2020 lalu.
 
Menurut laporan The Times, senjata tersebut telah dikerahkan pada akhir Agustus, beberapa minggu setelah bentrokan mematikan yang melibatkan batu dan pentungan yang akhirnya menewaskan sedikitnya 20 tentara India.

Dengan senjata rahasia itu, pasukan China dapat memusnahkan musuh hanya dalam hitungan menit saja.

Efek mengerikan dari senjata microwave baru China terungkap kemudian. Seorang profesor di Universitas Renmin Beijing mengklaim bahwa China menggunakan senjata terhadap tentara India selama kebuntuan di sepanjang perbatasan Ladakh.

Jin Kang Rong, mengatakan kepada mahasiswa bahwa militer China telah mengubah dua puncak bukit utama di perbatasan menjadi 'oven microwave', memaksa pasukan India mundur.

Jin memberi tahu murid-muridnya bahwa dalam waktu 15 menit setelah senjata dikerahkan.
"Mereka yang menempati puncak bukit semuanya mulai muntah," katanya, menambahkan bahwa radiasi gelombang mikro jenis tertentu dapat menimbulkan sensasi berdengung di kepala.

'Mereka tidak bisa berdiri, jadi mereka melarikan diri. Begitulah cara kami merebut kembali tanah itu," jelas Jin, seperti dikutip dari Asia Time, Rabu (18/11).

Dia berpendapat bahwa pertempuran tangan kosong di dataran tinggi bukanlah pilihan bagi tentara Tiongkok. Pasukan China memutuskan untuk menggunakan senjata itu karena banyak tentara Tiongkok datang dari dataran rendah dan tidak dapat menandingi keterampilan memanjat tentara Tibet.

Hal ini memaksa mereka untuk membuat rencana lain, karena larangan menembak masih berlangsung

Jin menambahkan bahwa China tidak mengumumkan cara yang ditempuh. Sementara  India menganggap pasukannya memang telah kalah dalam pertempuran perbatasan dengan cara yang menyedihkan.

India dan China telah mengalami konflik sengit selama lebih dari enam bulan melintasi perbatasan bersama dekat Ladakh, dan konflik baru-baru ini telah menyebabkan pertumpahan darah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya