Berita

Anggota parlemen pro-demokrasi Hong Kong saat konferensi pers 11 November 2020/Net

Dunia

Five Eyes Kecam China Terkait Pemecatan Anggota Parlemen Pro-Demokrasi Hong Kong

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 09:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemecatan empat anggota parlemen pro-demokrasi dari badan legislatif Hong Kong akibat undang-undang keamanan baru yang diinisiasi oleh Beijing berbuntut panjang. Pada Rabu (18/11) waktu setempat, lima negara sekutu yang tergabung dalam Five Eyes (Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru), bersama-sama menuduh China telah melanggar komitmen mereka terhadap Hong Kong.

Menteri luar negeri dari lima sekutu itu mengatakan bahwa China melanggar janjinya pada 1984 kepada Inggris bahwa mereka akan mempertahankan otonomi di pusat bisnis itu setelah penyerahan koloni itu pada 1997.

“Tindakan China jelas melanggar kewajiban internasionalnya di bawah Deklarasi Bersama Sino-Inggris yang mengikat secara hukum, yang terdaftar di PBB,” kata negara-negara itu dalam sebuah pernyataan bersama, seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/11).

Para menteri luar negeri mengatakan bahwa langkah terbaru Beijing itu tampaknya menjadi bagian dari kampanye bersama untuk membungkam semua suara kritis di pusat keuangan itu.

“Demi stabilitas dan kemakmuran Hong Kong, penting bagi China dan otoritas Hong Kong untuk menghormati saluran bagi rakyat Hong Kong untuk mengungkapkan keprihatinan dan pendapat mereka yang sah,” kata mereka.

Otoritas pro-Beijing Hong Kong pekan lalu mendiskualifikasi empat anggota parlemen di badan legislatif, mendorong pengunduran diri massal rekan-rekan mereka sebagai bentuk solidaritas.

China awal tahun ini memberlakukan undang-undang keamanan yang keras yang bertujuan untuk mengekang perbedaan pendapat di Hong Kong, sebagai tanggapan protes pro-demokrasi besar-besaran tahun lalu yang terkadang berujung perusakan fasilitas umum.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya