Berita

Bupati Nabire, Isaias Douw, menolak wilayahnya dijadikan lokasi RDP oleh Majelis Rakyat Papua (MRP)/Repro

Politik

Bupati Dogiyai Dan Nabire Kompak Tolak RDP Otsus Di Wilayah Mereka

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 08:48 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Agenda politik Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait UU Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua terus mendapat penolakan dari masyarakat.

Seperti penolakan yang dilakukan Bupati dan masyarakat Dogiyai, di mana Kabupaten Dogiyai merupakan salah satu kabupaten di wilayah adat Meepago yang menjadi tempat pelaksanaan RDP tersebut pada 17-18 November kemarin.

Sikap tegas Bupati Dogiyai ini diapresiasi Bupati Nabire Isaias Douw. Selaku Ketua Asosiasi Bupati wilayah adat Meepago, Isaias Douw juga menentang dengan tegas rencana pelaksanaan RDP di wilayah Dogiyai.

Meepago merupakan wilayah adat yang terdiri dari Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, dan Intan Jaya.

Dalam keterangan yang diterima Redaksi, Kamis (19/11), penolakan tersebut tertuang dalam surat Bupati Nabire nomor 330/2915/set tentang penolakan rencana pelaksanaan RDP otsus Papua di wilayah adat Meepago, tertanggal 16 November 2020.

Alasan yang menjadi pertimbangan penolakan tersebut karena Kabupaten Nabire adalah salah satu dari 11 kabupaten di Papua yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020.

Maka sudah menjadi tanggung jawab dan tugas Bupati Nabire untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Meepago, khususnya di Nabire.

“Tidak ada celah bagi sekelompok orang yang ingin membuat kekacauan di wilayah ini,” tegas Bupati Nabire.

Surat Bupati Nabire tersebut juga dibuat setelah ada Maklumat Kapolda Papua nomor Mak/I/XI/2020 tentang rencana RDP pada masa pandemi Covid19, tanggal 14 November 2020.

Ditambah lagi ada Surat Kapolres Nabire nomor B/775/XI/YAN/2.1/2020/Intelkam perihal pertimbangan tempat pelaksanaan RDP di kabupaten Dogiyai yang mendapat penolakan  hampir seluruh dari komponen masyarakat di wilayah adat Meepago dan akan menimbulkan kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah adat Meepago, karena masyarakat adat Meepago sudah merasakan manfaat dari Otsus.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya