Berita

Demonstran dari Jaringan Aktivis Indonesia/Net

Nusantara

Menerobos Masuk, Demonstran Desak Pejabat Kemenhub Yang Bermasalah Ditindak Tegas

RABU, 18 NOVEMBER 2020 | 17:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Demonstran dari Jaringan Aktivis Indonesia memaksa menerobos masuk ke dalam Gedung Kementerian Perhubungan. Mereka memaksa menggelar unjuk rasa di dalam kantor kementerian yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (18/11).

Massa aksi membentangkan poster yang berisi wajah Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara (LPPBM) Kemenhub, Harno Trimadi. Selain melambungkan poster, massa dengan agresif merangsek masuk sambil dikomandoi orator.

"Hari ini kami kembali datang untuk mengkritisi penyelewengan birokrasi yang dilakukan oleh Harno Trimadi dalam tender Pelabuhan Tanjung Ular di Bangka Belitung," ujar Ketua Umum Jaringan Aktivis Indonesia, Anthony Benusu.


Lebih jauh, Anthony Benusu meminta agar semua pejabat yang bermasalah untuk ditindak tegas.

"Beliau (Harno Trimadi) telah menciderai cita-cita Bapak Presiden Jokowi," ungkapnya.

Lanjut Anthony, kedatangan mereka kali ini kembali untuk mengingatkan Kemenhub.

"Kami tetap akan datang. Seribu kali pun kami akan datang untuk mengungkapkan aroma jahat di Kemenhub. Untuk mengingatkan Bapak Menteri bahwa ada yang tidak beres dalam kementerian ini," tegasnya.

Oleh aparat dan penjaga gedung, mereka diminta menggelar aksi di depan kantor Kemenhub. Dengan tuntutan yang sama, demonstran menyuarakan pencopotan Harno Trimadi.

Harno Trimadi diduga kerap terlibat tender bermasalah. Misalnya tender Tanjung Ular di Bangka Belitung.

Proses lelang proyek pembangunan fasilitas Pelabuhan Tanjung Ular, Kecamatan Muntok, Bangka mendapat sorotan.

Pada bulan Oktober lalu, terdapat paket pekerjaan yang ditenderkan. Metode yang dilakukan pascakualifikasi dua file sistem nilai, kontrak gabungan Lumpsum dan harga satuan.

Diduga terjadi sebuah tindakan tidak bertanggung jawab oleh pokja. Pokja terlihat tidak mempunyai kompetensi dan bersifat mengada-ada dalam melakukan evaluasi terhadap dokumen.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya