Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Amerika Punya Dua Vaksin Covid-19 Yang Telah Teruji, Moderna Dan Pfizer

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 09:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Data sementara dari uji coba tahap akhir menunjukkan bahwa vaksin eksperimental dari Moderna Inc 94 persen efektif dalam mencegah Covid-19. Itu berarti Moderna menjadi produsen obat AS kedua yang melaporkan hasil yang jauh melebihi harapan, setelah Pfizer.

Dengan demikian, pada akhir tahun ini, Amerika memiliki dua vaksin yang disahkan untuk penggunaan darurat pada bulan Desember dengan target 60 juta dosis vaksin tersedia.

Target di tahun depan, pemerintah AS dapat memiliki akses ke lebih dari satu miliar dosis hanya dari dua pembuat vaksin tersebut, yang dibutuhkan untuk 330 juta penduduk negara itu.


Moderna dan Pfizer sama-sama dikembangkan dengan teknologi baru yang dikenal sebagai messenger RNA (mRNA), mewakili alat yang ampuh untuk melawan pandemi virus corona.

Perbedaannya, suntikan Moderna dapat disimpan pada suhu lemari es normal, 2-8 derajat celcius, dan dapat disimpan hingga enam bulan pada suhu -20 derajat, yang seharusnya membuatnya lebih mudah untuk didistribusikan. Sementara vaksin Pfizer harus dikirim dan disimpan pada suhu -70C, sejenis suhu musim dingin Antartika. Ini dapat disimpan hingga lima hari pada suhu lemari es standar, atau hingga 15 hari dalam kotak pengiriman termal.

"Kami akan memiliki vaksin yang dapat menghentikan Covid-19," kata Presiden Moderna Stephen Hoge dalam wawancara telepon, seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/11).

Analisis sementara Moderna didasarkan pada 95 infeksi di antara peserta uji coba yang menerima plasebo atau vaksin. Dari jumlah tersebut, hanya lima infeksi terjadi pada mereka yang menerima vaksin, yang diberikan dalam dua suntikan dengan selang waktu 28 hari.

Moderna berharap memiliki cukup data keamanan yang diperlukan untuk otorisasi AS pada minggu depan atau lebih, dan berharap untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat (EUA) dalam beberapa minggu mendatang.

“Vaksin benar-benar cahaya di ujung terowongan,” kata Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya