Berita

Pertumbuhan ekonomi Jepang alami rebound untuk kuartal III/2020/Net

Bisnis

Analis: Rebound Ekonomi Kuartal III Jepang Tidak Akan Bertahan Karena Lonjakan Kasus Covid-19

SENIN, 16 NOVEMBER 2020 | 08:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami rebound untuk kuartal III tahun ini setelah terjun bebas karena pandemi Covid-19.

Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi negeri sakura sendiri dipengaruhi oleh bertambahnya ekspor dan konsumsi.

Data dari Kantor Kabinet menunjukkan terjadi ekspansi sebesar 21,4 persen dalam produk domestik bruto (PDB) Jepang. Angka itu lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yaitu 18,9 persen.

Selain itu, angka tersebut juga menandai kenaikan pertama dalam empat kuartal, mengikuti anjloknya pertumbuhan ekonomi kuartal kedua, April hingga Juni, yaitu 28,8 persen.

Dimuat Reuters, itu adalah ekspansi terbesar Jepang sejak 1980.

Meski begitu, banyak analis memperkirakan rebound tidak akan berlangsung lama mengingat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di dalam dan luar negeri.

"Perekonomian pulih dari titik terendah pada April-Juni tetapi kebangkitan baru-baru ini dalam kasus corona di Jepang dan Eropa mengindikasikan laju pemulihan pada Oktober-Desember akan lebih lemah daripada Juli-September," tutur kepala ekonom pasar di Daiwa Securities, Mari Iwashita.

Iwashita menjelaskan, dampak pandemi kemungkinan akan memaksa Bank of Japan untuk memperpanjang program pendanaan perusahaannya melebihi batas waktu Maret hingga akhir tahun atau Januari.

Secara triwulanan, ekonomi Jepang tumbuh 5 persen, lebih cepat dari perkiraan 4,4 persen, keluar dari resesi.

Konsumsi swasta, yang membentuk lebih dari separuh ekonomi, naik 4,7 persen pada Juli-September dari kuartal sebelumnya, mengingat Jepang memberlakukan langkah-langkah penguncian untuk mencegah penyebaran virus.

Itu adalah kenaikan konsumsi pertama dalam empat kuartal karena lonjakan permintaan mobil hingga kegiatan rekreasi. Angka itu juga menandai lompatan tercepat sejak data pembanding dimulai pada 1980.

Permintaan eksternal juga mengalami peningkatan yang mendorong ekspor sebesar 7 persen. Tetapi belanja modal turun 3,4 persen karena ketidakpastian pandemi.

Jepang sejauh ini telah mengumumkan dua paket stimulus senilai 2,2 triliun dolar AS untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 untuk sektor kesehatan hingga bantuan tunai untuk rumah tangga dan pinjaman usaha kecil.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya