Berita

Forum Dialog Politik Libya (LPDF) di Tunisia/Net

Dunia

Rekonsiliasi Di Depan Mata, Libya Siap Gelar Pemilu

KAMIS, 12 NOVEMBER 2020 | 14:23 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pihak-pihak yang bertikai di Libya telah sepakat untuk mengadakan pemilihan umum dalam kurun waktu 18 bulan guna mengakhiri konflik berkepanjangan.

Keputusan tersebut diambil selama Forum Dialog Politik Libya (LPDF) yang disponsori oleh PBB pada Rabu (11/11) di Tunisia.

Baik pemerintahan yang diakui secara internasional (GNA) maupun kelompok yang dipimpin oleh panglima perang Khalifa Haftar telah mencapai kesepakatan awal.

Kepala Misi Dukungan PBB di Libya, Stephanie Turco Williams mengatakan, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri masa transisi dan akan mengadakan pemilihan yang transparan. Di mana keduanya telah menandatangani Perjanjian Suheyrat.

Dimuat AA, di dalam perjanjian tersebut, keduanya membuat rencana perdamaian untuk membahas masalah pengungsi hingga mengurai langkah-langkah yang diperlukan untuk kerangka rekonsiliasi.

"Ruang lingkup dan kewenangan pemerintah dan Dewan Kepresidenan, yang akan mengatur proses transisi, juga dibahas dalam pertemuan tersebut," kata Williams.

LPDF merupakan dialog politik intra-Libya yang sepenuhnya inklusif dibentuk oleh Hasil Konferensi Berlin, yang didukung oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2510 dan 2542 pada 2020.

Peserta yang diundang ke forum berasal dari konstituen yang berbeda berdasarkan prinsip inklusivitas dan representasi geografis, etnis, politik, suku dan sosial yang adil.

Pertemuan itu terjadi setelah pada 23 Oktober kedua belah pihak menandatangani perjanjian gencatan senjata permanen sebagai titik balik penting menuju perdamaian dan stabilitas di Libya.

Libya telah dilanda perang saudara sejak penggulingan almarhum penguasa Muammar Gaddafi pada 2011. Pada 2015, GNA didirikan di bawah perjanjian yang dipimpin oleh PBB tetapi gagal dengan adanya pemberontakan dari Haftar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya