Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Kabupaten Tanggamus Diguncang Gempa Berkekuatan 5,5 Magnitudo, 20 Kecamatan Masuk Zona Bahaya Sedang

SELASA, 10 NOVEMBER 2020 | 12:16 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Gempa berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, sekitar pukul 07.52 waktu setempat, Selasa (10/11).

Berdasarkan keterangan pers yang dibagikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa tersebut dirasakan cukup kuat oleh warga daratan.

Sementara untuk warga pesisir juga merasakan guncangan namun dengan intensitas rendah. Akan tetapi, masyarakat Pesisir Barat sempat panik hingga mengevakuasi diri keluar rumah.


Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menerangkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa berada pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan penghitungan MMI, atau satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, gempa di Kabupaten Tanggamus tersebut berada di laut, dengan posisi 121 km barat daya Tanggamus atau 126 km tenggara Pesisir Barat.

"BMKG merilis guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intesity gempa tersebut antara lain II MMI di Pringsewu, Pesawaran, III MMI Tanggamus, Liwa, Ulubelu dan Limau," ungkap Raditya sebagaimana dikutip Kantor Berita Politik RMOL dalam siaran pers yang diterima hari ini.

Adapun jika melihat hasil analisis InaRISK, Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu Kawasan dengan bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk gempa bumi, dan ada sejumlah wilayah masuk kategori zona bahaya sedang.

"Sebanyak 20 kecamatan teridentifikasi berada pada zona tersebut dengan potensi populasi terpapar mencapai 383.819 jiwa," ungkap Raditya.

Oleh karena itu, Raditya memastikan BNPB akan terus memantau dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terkait dengan kondisi terkini pascagempa.

"Masyarakat diimbau terus waspada terhadap potensi bencana geologi, seperti gempa bumi. Hingga saat ini tidak ada teknologi yang dapat memprediksikan kapan dan dimana gempa terjadi," demikian Raditya Jati.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya