Berita

Platipus/Net

Jaya Suprana

Percaya Apa Kata Para Ilmuwan

SELASA, 10 NOVEMBER 2020 | 08:22 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DI tengah suasana peradaban serba saintifik maka segala sesuatu harus tidak-bisa-tidak hukumnya wajib dibuktikan secara saintifik. Akibat saya tidak mampu membuktikan benar-tidaknya suatu fakta saintifik terpaksa saya hanya bisa percaya saja terhadap apa kata para ilmuwan.

Semesta

Maka saya percaya saja akibat tidak sanggup membuktikan benar-tidaknya fakta saintifik menurut para kosmolog mau pun para botanikawan bahwa konon ada miliardan bintang di dalam wilayah Bima Sakti sementara ada triliunan pohon di planet bumi ini saja.

Anda tidak percaya? Silakan hitung sendiri! Maka saya percaya apa kata para astrofisikawan bahwa  planet Saturnus terdiri dari gas yang jauh lebih ringan ketimbang air.

Logikanya jika ada kolam air lebih besar ketimbang planet Saturnus, maka planet gas ini akan mengapung di permukaan air kolam raksasa tersebut.

Hercules-Corona-Borealis Great Wall adalah sebuah struktur angkasa luar masif lebih besar ketimbang kesepakatan anggapan para astronom tentang batas maksimal besaran sebuah struktur di alam angkasa luar.

Akibat tidak mampu membuktikannya sendiri, maka saya pasrah percaya kepada kesepakatan para astrofisikawan bahwa apa yang disebut sebagai  gravitanional galaxy adalah sesuatu daya di semesta yang bergerak sambil menyeret klaster galaksi yang bisa diseret bersama dirinya sendiri.

Saya juga percaya bahwa memang ada yang oleh para ilmuwan disebut sebagai black-hole, wormhole  atau hole-hole lain-lainya di angkasa luar nun jauh disana itu

Satwa


Karena tidak bisa mau pun tidak berani membuktikannya sendiri bahwa satwa samudra disebut paus yang bukan ikan tetapi mamalia menurut kata para zoolog memiliki jantung sedemikian besar sehingga saya bisa leluasa berenang di dalam aortanya.

Pada lepas pantai Jepang dan kawasan Mediteranian kata para marinabiologis maka terserah kita mau percaya atau tidak percaya, konon ada sejenis ubur-ubur yang immortal alias tidak bisa mati karena sel-sel dirinya bisa melakukan regenerasi tanpa akhir kecuali apabila dicaplok kemudian ditelan oleh para pemangsanya termasuk ditangkap lalu dimasak lalu dilahap manusia.

Terpaksa saya percaya saja sebab tidak mampu membuktikan salah-benarnya kesepakatan para etolog bahwa yang lebih sibuk aktif berburu mangsa untuk menyambung hidup keluarga singa adalah singa betina. Singa jantan lebih senang bersantai menikmati hidup sambil pada musim kawin sibuk mengawini para singa betina di haremnya..

Australia

Konon kata orang Australia, bunda kanguru kerap mengadopsi bayi bunda kanguru lainnya bahkan juga kerap saling bertukar bayi. Ada pula bunda kanguru yang rela menyerahkan bayinya untuk diadopsi bunda kanguru lainnya.

Konon kata para sejarawan ketika rombongan Kapten Cook mendarat di pesisir Timur Australia mereka terheran-heran melihat ada hewan berkaki empat tetapi dua kaki belakangnya jauh lebih besar ketimbang dua kaki depannya maka loncah melompat-lompat dengan tenaga dua kaki belakangnya lalu bertanya apa nama hewan lucu itu maka warga pribumi Australia menjawab “Aku tidak tahu” yang dalam bahasa mereka terdengar sebagai ”kang a rooh”.

Maka sejak itu hewan lucu Australia itu disebut oleh orang Inggris sebagai “kangaroo” karena menyangka nama hewan itu disebut kaum pribumi Australia sebagai “kang a rooh” padahal artinya adalah “Aku tidak tahu”.

Konon ketika pertama kali platipus diperkenalkan ke London, maka para ilmuwan Royal Society tertawa gelak-gelak akibat  yakin pasti ada yang jahil memotong lalu menempelkan moncong dan kaki bebek ke tubuh seekor berang-berang yang overweight.

Penulis bukan ilmuwan maka percaya saja kepada kesepakatan para ilmuwan

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya