Berita

Wagub DKI Ahmad Riza Patria/Net

Nusantara

Wagub DKI Jakarta Berani Kutuk Pernyataan Emmanuel Macron Soal Karikatur Nabi Muhammad

JUMAT, 06 NOVEMBER 2020 | 14:24 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza mengecam sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron sehubungan dengan karikatur Nabi Muhammad yang terbit di majalah Charlie Hebdo.

Ariza menilai, pernyataan Emmanuel yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat tidak dapat dibenarkan.

"Saya Ahmad Riza Patria mengecam keras dan menentang sampai kapan pun sikap Presiden Prancis yang membolehkan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW maupun agama lain dengan alasan kebebasan berpendapat," kata Ariza melalui video yang diunggah via akun Instagram @bangariza yang dikutip redaksi, Jumat (5/11).


Menurut Ariza, penghinaan terhadap Nabi Muhammad tak bisa disebut sebagai kebebasan berpendapat. Hal ini juga berlaku untuk penghinaan terhadap simbol agama lain.

Politikus Partai Gerindra ini menyampaikan, jika belajar dari sejarah, perang bisa disebabkan karena perkataan seorang pemimpin yang berpikiran sempit.

Namun, perdamaian akan terjaga dengan perkataan pemimpin yang berpikiran luas.

"Kita pasti akan mati, hidup ini sebentar sekali, jangan sampai kita mewarisi kebencian dan budaya saling menghina agama kepada anak-anak kita di seluruh dunia yang kita sayangi," kata Ariza.

"Di Indonesia juga ada kebebasan pers, namun pers di negeri kami tidak pernah menghina para Nabi dari agama apapun," tegas Ariza.

Diketahui, Prancis kembali memperbolehkan Charlie Hebdo untuk menerbitkan karikatur Nabi Muhammad yang juga memicu aksi teror pada 2015 itu.

Hal itu untuk menunjukkan semangat solidaritas atas kasus guru di Prancis, Samuel Paty sekaligus menunjukkan adanya kebebasan berpendapat di Prancis.

Di saat bersamaan, Presiden Emmanuel Macron menyatakan bahwa ada ancaman Islam radikal terhadap nilai-nilai sekuler di Prancis.

Menurutnya, hal itu adalah hasil krisis di komunitas Muslim.

Oleh karenanya, ia akan bertindak lebih tegas terhadap komunitas-komunitas Muslim yang dirasa radikal, termasuk menutup masjid yang melindungi mereka.

Aksi Macron dan Charlie Hebdo sontak menimbulkan kemarahan dari umat Muslim. Keduanya dianggap semena-mena.

Aksi boikot produk Prancis terjadi di mana-mana sebagai dampaknya. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan sampai mengatakan bahwa kejiwaan Macron perlu diperiksakan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya