Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Lembaga Pemantau Pemilu Eropa Puji Pilpres AS Berjalan Kompetitif Dan Lancar Meski Di Tengah Pandemi Covid-19

KAMIS, 05 NOVEMBER 2020 | 05:51 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Sekelompok pengamat pemilu internasional memuji Pilpres Amerika Serikat (AS) berjalan tenang dan tertib.

Meski demikian, para pengamat tersebut mengecam tuduhan tak berdasar calon petahana dari Partai Republik Donald Trump tentang penghitungan suara yang curang dan menuntut penghitungan dihentikan sebagai upaya merusak kepercayaan publik pada lembaga-lembaga demokrasi.

"Tidak ada-tidak ada politisi, tidak ada pejabat terpilih, tidak ada yang harus membatasi hak rakyat untuk memilih," kata Anggota Parlemen Jerman, Michael Georg Link

Link adalah seorang anggota parlemen Jerman yang memimpin anggota parlemen yang dikirim oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (Osce) untuk mengamati Pilpres AS untuk kesembilan kalinya.

Ia mengatakan, dalam pantauannya, pihaknya sudah menyaksikan kampanye yang sangat dinamis dan memastikan bahwa setiap suara dihitung adalah kewajiban mendasar dari semua cabang pemerintahan.

"Tuduhan tak berdasar tentang defisiensi sistematis, terutama oleh presiden yang sedang menjabat, termasuk pada malam pemilihan, merusak kepercayaan publik pada lembaga demokrasi," kata Link seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (5/11).

Atas undangan Departemen Luar Negeri AS, Organization for Security and Co-operation in Europe (Osce) mengirim lebih dari 100 pengamat ke lebih dari 30 negara bagian untuk mengawasi pemungutan suara di AS.

Laporan pendahuluan yang mereka rilis akan diikuti dengan laporan yang lebih komprehensif pada awal tahun depan.

Dalam penemuan awal Osce, mereka mengungkapkan kekaguman terhadap penyelenggaraan pemilu, dan banyak kritik yang mencerminkan keheranan umum yang dialami sebagian besar dunia yang telah menyaksikan pemilihan AS dan pemerintahan Trump secara umum.

Mereka menggambarkan hari pemilu dan pemungutan suara awal berjalan kompetitif dan terkelola dengan baik di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, para pengamat pemilu itu juga menyoroti perilaku Trump. Mantan Diplomat Polandia Urszula Gacek mengatakan, dirinya terkesan dengan tingginya partisipasi pemilih meskipun ia menilai ada upaya yang disengaja oleh presiden petahana Donald Trump untuk melemahkan kepercayaan publik dalam proses pemilihan.

Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

TNI dan Satgas PKH Garda Terdepan Tegakkan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:30

Rumah Ridwan Kamil Digeledah Pertama di Kasus bank bjb, Ini Sebabnya

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:24

Kelakar Prabowo Soal Jaksa Agung yang Absen di Bukber Rektor

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:15

KPK Sita Deposito Hingga Bangunan di Kasus Korupsi bank bjb

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:51

Legislator PDIP Usul Pembentukan Kamar Khusus Pajak di MA

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:35

Terus Bertumbuh, Ketua Komisi VI Apresiasi Kinerja Antam

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:09

Hormati KPK, bank bjb Pastikan Kegiatan Bisnis Tetap Jalan

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:08

Pejabat bank bjb dan Agensi Sepakat Markup Iklan, Begini Modusnya

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:07

Sri Mulyani: Penurunan Penerimaan Pajak Tak Perlu Didramatisasi

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:58

Perdana Prabowo Undang Rektor Seluruh Indonesia ke Istana

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:54

Selengkapnya