Berita

Ribuan orang yang tergabung dalam Masyarakat Babel Mengugat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung/Net

Politik

Tagih Janji Kampanye, Ribuan Orang Geruduk Kantor Gubernur Babel

RABU, 04 NOVEMBER 2020 | 18:49 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ribuan orang yang tergabung dalam Masyarakat Babel Mengugat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (4/11).

Aksi ini dilakukan lantaran massa merasa kecewa dengan kepemimpinan Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan yang dinilai tidak bisa merealisasikan janji kampanye empat tahun silam.

Koordinator aksi M. Yusuf mengatakan, kondisi dan tata kelola Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di bawah kepemimpinan Erzaldi Rosman Djohan harus segera dievaluasi.

Jangnakan membawa kemajuan dengan janji-janji saat kampanye, menurut Yusuf, empat tahun Provinsi Kepulauan Babel dipimpin Erzaldi, malah terjadi banyak kemunduran.

"Program unggulan seperti disampaikan Erzaldi saat berkampanye empat tahun silam, rupanya hanyalah angin surga bagi masyarakat Babel," tegas Yusuf dalam keterangannya.

Yusuf pun menguraikan 10 program yang ditawarkan Erzaldi saat kampanye. Yakni, Babel Hijau, Babel Biru, Babel Cerdas, Babel Juara, Babel Maju, Babel Terang, Babel Mandiri, Babel Berdaulat, Babel Sejahtera dan Babel Makmur.

"Semua itu hanyalah omong kosong. Begitu juga visi "Babel Sejahtera, Provinsi Maju Yang Unggul di Bidang Inovasi Agropolitan dan Bahari Dengan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik Yang Efisien dan Cepat Berbasis Teknologi,", semua catatan yang hanya dipikirkan, akan tetapi sangat jauh untuk di realisasikan," bebernya.  

Lanjutnya, slogan Babel sejahtera sangat berbanding terbalik dengan realita yang harus dihadapi masyarakat sehari-hari.  

"Dalam hal ini, di Babel sendiri yang ada hanyalah kemiskinan dan pengangguran. Ini ada apa?" herannya.
 
Ditambahkan Ketua HMI Bangka Belitung, Rizky Khulafu, saat ini kondisi Provinsi Babel, mirip seperti pulau hantu yang tidak bertuan.

"Masyarakatnya terlantar, tingkat penganggurannya tinggi, kesejahteraan masyarakat terabaikan, kemiskinan bertambah, dan begitu juga dengan kondisi pembangunan nihil," tegasnya.

"Jabatan Gubernur merupakan jabatan politik, sehingga apabila janji politik tidak ditunaikan itu merupakan keburukan akhlak politik dari seorang pemimpin," pungkas Rizky.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya