Berita

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Dradjad Wibowo: Kok Hanya Luhut Dan Bahlil Yang Ditegur?

RABU, 04 NOVEMBER 2020 | 10:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Teguran Presiden Joko Widodo kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia menyisakan tanda tanya bagi ekonom senior dari Indef, Dradjad H. Wibowo.

Menurutnya, teguran atas investasi yang meleset dari target, seharusnya juga dialamatkan kepada menteri yang mengurusi masalah keuangan.

“Kok hanya LBP dan Bahlil yang ditegur? Saya rasa semua menteri di bidang ekonomi, keuangan dan investasi pantas ditegur. Malah seharusnya ditegur keras, jika perlu ada yang dicopot,” ucap Dradjad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/11).


Dradjad menilai para menteri kerap menebar janji kepada Presiden Jokowi tentang kondisi ekonomi Indonesia yang aman, namun realisasinya kurang tepat.

“Saya tidak tahu pasti apa yang mereka laporkan atau janjikan ke Presiden. Yang jelas kinerja ekonomi kita jauh lebih jelek dibanding apa yang mereka nyatakan, entah di DPR atau dalam kesempatan lain,” katanya.

Terlepas dari itu, Dradjad menilai Indonesia tidak mungkin bisa menggenjot investasi jika kondisi pandemi Covid-19 masih memburuk. Atas alasan itu juga, Dradjad sedari awal menyerukan agar pemerintah menyelesaikan masalah sebaran Covid-19 lebih dulu.

“Sejak Maret 2020 saya sering suarakan, kendalikan pandeminya dulu, ekonomi akan ikut,” imbuhnya.

Menurutnya, investor dalam bisnis memang berani mengambil risiko. Tapi untuk masalah kesehatan dan nyawa, cenderung sangat hati-hati.

“Contohnya, banyak pengusaha kita membayar mahal untuk terapi stemcell di Jerman, pengawal pribadi yang terlatih militer atau mobil anti peluru,” katanya.

Oleh karena itu, kata Dradjad, jika kasus Covid-19 Indonesia naik terus dengan tingkat kematian tinggi, maka para investor tidak berani menurunkan investasinya ke Indoneaia.

“Mana berani mereka beraktivitas bisnis normal? Itu dari sisi psikologi ekonomi dan bisnis,” katanya.

Selain itu, dari sisi risiko, Dradjad mengatakan kegagalan pemerintah menekan pandemi, maka berbagai risiko seperti risiko kesehatan, pasar, keamanan supply, harga dan keuangan menjadi terlalu besar. Investor jelas lebih memilih menunggu sampai pandemi terkendali.

“Jadi jangan bermimpi menggenjot investasi di tengah tingginya pandemi,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya