Berita

Said Didu dalamacara Ngbrol Bareng BAng Rsulan RMOL Network/Repro

Politik

Banyak Yang Kritik Penghargaan STA DKI Jakarta, Said Didu: Pemerintah Pusat Janganlah Jadi Oposisi Anies!

SELASA, 03 NOVEMBER 2020 | 15:32 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021 yang diperoleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ditanggapi mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu.

Said menyayangkan penghargaan yang diterima oleh wilayah pimpinan Gubernur Anies Baswedan tersebut malah dikritik oleh banyak pihak, utamanya oleh pihak-pihak di lingkaran pemerintah.

"Anies tidak sempurna itu pasti. Tapi dalam mengkritik Anies, kritik juga dong gubernur lain. Anda bisa bayangakan, kasus covid tertinggi Jawa Timur, tapi dapat penghargaan. Di mana logikanya? ujar Said Didu dalam acara Ngobrol Bareng Bang Ruslan yang diselenggarakan RMOL Network secara virtual, Selasa (3/11).

Bahkan yang membuat Said miris, Anies seringkali mendapat kritikan yang tidak berdasar dari para buzzer dan influencer yang terafiliasi dengan pemerintah pusat.

Sebaliknya menurut Said, nama Anies mentereng lantaran kinerjanya membangun DKI Jakarta, bukan karena buzzer atau influencer yang mencitrakan.

"Apakah kerjaan orangnya Anies supaya namanya Anies naik terus? Enggak pernah orangnya Anies. Itu influencer dari pusat, dan buzzer dari pusat," ungkap Said Didu.

Deklarator Koalisi Aksi Menyalamatkan Indonesia (KAMI) ini memberikan satu contoh dar influencer pemerintah yang langsung memeberikan kritik usai Pemprov DKI Jakarta menerima penghargaan STA 2021, yaitu Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.

"Saya katakan, apa sih yang sangat ditakuti dari Anies? Anies biasa-biasa saja kok, kenapa harus ditakuti, kenapa harus mengerahkan anak buah? Tapi itu kan dibantah," tutur Said.

"Yang saya kritisi, pemerintah pusat menemapati dirinya sebagai oposisi kepada pemda, dan hanya satu kepada Anies bukan seluruh pemda. Pemerintah pusat janganlah jadi oposisi pemda DKI Jakarta, ngapain buang-buang waktu ngurusin Anies," demikian Said Didu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya