Berita

Prof Jimly Asshiddiqie (kanan bawah) saat jadi narasumber webinar/Repro

Politik

Singgung Politik Bebas Aktif, Jimly Asshiddiqie: Indonesia Tidak Perlu Musuhi China-AS

SABTU, 31 OKTOBER 2020 | 12:16 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Indonesia harus berfikir visioner dalam menentukan sikap politik internasional yang menganut sistem politik bebas aktif dalam menghadapi potensi perang dunia ketiga.

Jangan sampai salah langkah, sambil membangun gerakan simultan memperbaiki kondisi dalam negeri untuk lebih maju.

Begitu disampaikan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Jimly Asshiddiqie saat menjadi narasumber dalam serial diskusi daring Smart FM bertajuk "Setelah Suga dan Pompeo Bertandang" Sabtu (31/10).


"Kita harus bisa memiliki suatu ide yang bisa tentukan sendiri. Maka kita tidak perlu memusuhi kiri kanan, tapi kita kita tidak perlu manut kiri kanan (China atau Amerika)," ujar Jimly Asshiddiqie.

"Jadi, saya rasa sekarang ini kedua kekuatan (China dan Amerika) sama-sama punya kepentingan untuk membuat kita memusuhi pihak lawan," sambungnya.

Atas dasar itu, Pakar Hukum Tata Negara ini berharap, pemerintah Indonesia bijak dalam bersikap sembari mengurusi masalah domestik yang belum selesai dalam hal ini akibat terdampak pandemi Covid-19. 

"Saya percaya, pemerintah mulai presiden wapres daya jangkau, jangkauan berpikirnya besar gitu, sambil kita menyelesaikan urusan urusan kecil-kecil. Termasuk dampak dari Covid-19," tuturnya.

Jimly kemudian mengajak seluruh pimpinan dan tokoh bangsa berpikir tidak biasa. Tujuannya untuk bangkit dan mencari solusi dari pandemi virus corona baru (Covid-19).

"Harus berpikir lebih dari apa yang sekadar bisa dijangkau dengan tangan dan kaki begitu. Ini ada perubahan besar dalam sejarah masa depan," demikian Jimly Asshiddiqie menambahkan.

Turut hadir secara virtual dalam diskusi daring tersebut antara lain; Pengurus Pusat AIPI yang juga Pengajar Universitas Pelita Harapan Adriana Elisabeth, Pengajar Sekolah Pasca Sarjana Universitas Nasional Irman G. Lanti, dan Wartawan Senior Gigin Praginanto.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya