Berita

Dua mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak dan Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Bela Mahathir, Najib Razak: Pahami Konteks Lengkapnya, Saya Yakin Dia Tidak Seperti Itu

JUMAT, 30 OKTOBER 2020 | 13:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak sedikit membela musuhnya, Mahathir Mohamad atas pernyataan kontroversial yang ia unggah melalui Twitter dan blog pribadinya terkait serangan teror di Prancis.

Melalui cuitan di akun Twitter-nya pada Jumat (30/10), najib meminta agar semua orang tenang dan tidak mengambil pernyataan Mahathir di luar konteks.

"Semua harus tenang dan membaca pernyataan @chedetofficial dalam konteks lengkapnya. Saya yakin dia tidak bermaksud seperti yang dia katakan. Dan bahkan jika dia melakukannya, itu pendapat pribadi bukan Malaysia," cuit Najib.


Meski begitu, dalam unggahannya, Najib sendiri meminta agar akun media sosial Mahathir tidak dioperasikan olehnya karena telah banyak memicu kontroversi.

"Sementara itu, seseorang harus mengambil semua akun media sosialnya sebelum dia melakukan lebih banyak kerusakan," terangnya, seperti dikutip Coconut.

Kemarin, Kamis (29/10), Mahathir memicu kemarahan yang meluas setelah mengunggah 13 bagian utas cuitan berjudul "Hormati Orang Lain". Tulisan itu juga ia unggah dalam blog pribadinya.

Di dalam tulisannya, Mahathir mengecam pembunuhan seorang guru sejarah yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas. Tetapi ia juga mengkritik praktik kebebasan berekspresi yang menurutnya tidak boleh menghina orang lain.

Mahathir kemudian berpendapat jika Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak berada karena membela kartun itu atas nama kebebasan berbicara. Ia pun menyoroti sejarah Prancis yang membunuh muslim.

“Muslim memiliki hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis untuk pembantaian di masa lalu," kata Mahathir yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia.

Saat ini Twitter sendiri sudah menghapus cuitan Mahathir. Padahal sebelumnya platform tersebut hanya memberikan tanda di bawah cuitannya.

Setelah itu, Sekretaris Negara Prancis untuk Digital dan Telekomunikasi, Cédric O telah meminta agar akun Mahathir segera ditangguhkan.

"Jika tidak, @twitter akan menjadi kaki tangan seruan resmi pembunuhan," katanya kemarin.

Hingga saat ini, Mahathir belum memberikan tanggapan lebih lanjut.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya