Berita

Presiden Prancis, Emmanuel Macron/Net

Dunia

Kemlu RI: Pernyataan Presiden Macron Picu Perpecahan Di Antara Berbagai Agama Di Dunia

JUMAT, 30 OKTOBER 2020 | 10:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, mengutuk pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dianggap tidak menghormati Islam dan komunitas muslim di seluruh dunia.

Melalui keterangan tertulis yang diunggah di laman resminya pada Jumat (30/10), Kemlu menyebut pernyataan Macron telah memicu perpecahan di antara umat beragama di dunia.

"Indonesia mengutuk pernyataan Presiden Prancis yang tidak menghormati Islam dan komunitas muslim di seluruh dunia," tulis Kemlu.

"Pernyataan itu telah menyinggung lebih dari dua miliar muslim di seluruh dunia dan telah memicu perpecahan di antara berbagai agama di dunia," lanjut keterangan tersebut.
 
Kemlu menyatakan, kebebasan berekspresi tidak seharusnya dilakukan dengan cara menodai kehormatan dan kecucian nilai serta simbol agama.

"Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia mendesak masyarakat global untuk mengedepankan persatuan dan toleransi beragama, terutama di tengah pandemi yang sedang berlangsung," pungkas pernyataan itu.

Baru-baru ini Macron menuai banyak kecaman dari berbagai negara setelah membuat pernyataan kontroversial pada Jumat (23/10), dalam upacara penghormatan seorang guru yang kepalanya dipenggal oleh pria asal Chechnya karena ia menggunakan kartun Nabi Muhammad dalam kelas kewarganegaraan.

Insiden mengerikan tersebut sendiri terjadi beriringan dengan publikasi kartun Nabi Muhamad yang telah dikecam banyak pihak.

Macron juga mengatakan Islam merupakan agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia. Ia pun berupaya untuk mempertahankan prinsip sekuler di Prancis dengan menegaskan akan menghormati segala perbedaan.

Selain Indonesia, sejumlah negara telah mengutuk penyataan Macron. Beberapa di antaranya adalah Turki, Iran, Pakistan, dan Malaysia.

Sebelum ini, pemerintah Indonesia juga telah memanggil Dutabesar Prancis di Jakarta, Oliver Chambard pada Selasa (27/10).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya