Berita

Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifa/Net

Dunia

Raja Bahrain Tanggapi Surat Presiden Armenia, Khawatir Perang Di Nagorno-Karabakh Semakin Meluas

RABU, 28 OKTOBER 2020 | 06:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bahrain turut prihatin dengan pertempuran tak henti antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh. Berharap agar bisa segera dilakukan gencatan senjata dan upaya damai untuk menghentikan pertempuran yang menyakitkan itu.

Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifa mengatakan dalam surat yang dikirim kepada Presiden Armenia, Armen Sarkissian, bahwa mereka turut mendorong Dewan Keamanan untuk mengambil keputusan dan komitmennya demi keamanan internasional dan pembentukan perdamaian.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia karena menyerukan agar kami untuk melakukan upaya maksimal. Dan agar kami bergabung dengan upaya komunitas internasional untuk menegakkan gencatan senjata dan mencegah pertumpahan darah antara kedua negara dan di Nagorno-Karabakh," isi surat Khalifa yang ditujukan kepada Sarkissian, seperti yang dilaporkan kantor berta Armenia, News Arm, Selasa (27/10).


"Kami juga berbagi keprihatinan bahwa konflik yang menyakitkan ini bisa menjadi perang jangka panjang dan menghancurkan, di wilayah yang besar dan sensitif ini di mana warga sipil akan menjadi korban, dan ancaman akan ditimbulkan terhadap keamanan internasional," lanjut isi surat itu.

Sebelumnya, pada 30 September lalu Sarkissian mengirimkan surat kepada Raja Kerajaan Bahrain dan pemimpin negara-negara Arab. Dalam suratnya itu, Sarkissian menjelaskan tentang perang yang dilancarkan oleh Azerbaijan di perbatasan Armenia dan pada jalur kontak dengan Nagorno-Karabakh. Sarkissian menyatakan pentingnya menggunakan kontak dan reputasi mereka di luar negeri untuk menghentikan pertumpahan darah dan penderitaan manusia. Dia juga menyerukan agar komunitas internasional bersama-sama menaruh perhatian dalam penyelesaikan konflik tersebut

"Kami sependapat dengan Yang Mulia bahwa konflik ini tidak boleh diselesaikan dengan solusi militer. Negosiasi serta penyelesaian politik lebih dapat diterima untuk mencapai pemahaman bersama, mencegah kerugian, serta menghindari bencana kemanusiaan,” ujar Khalifa dalam surat balasannya itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya