Berita

Ratna Dewi Pettalolo/Repro

Politik

85 Persen Calon Kepala Daerah Petahana, Bawaslu: Berpotensi Mengarah Ke Tindakan-tindakan Tidak Adil

SELASA, 27 OKTOBER 2020 | 11:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di 270 daerah berpotensi memunculkan unsur ketidakadilan oleh penyelengara.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ratna Dewi Pettalolo mengungkap, potensi tindakan tidak adil dari penyelenggara disebabkan jumlah pasangan calon petahana mencapai 85 persen dari 270 daerah pemilihan.

"Tahun 2020 ini tantangannya cukup besar. Sebab, dari 270 daerah yang menyelenggarakan pemilihan ada kurang lebih 230 calon (85 persen) yang berlatar belakang petahana," ujar Ratna Dewi dalam webinar nasional Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Selasa (27/10).

Selain itu, ada daerah-daerah lain yang tidak memiliki calon petahana tapi mempunyai kedekatan dengan kepala daerah yang tengah menjabat sekarang ini.

"Yang tidak menghadirkan calon petahana tetapi diisi oleh calon-calon yang berlatar belakang memiliki hubungan kekerabatan dengan kepala daerah yang sedang berkuasa. Potensi potensi ini yang bisa mengarah ke tindakan-tindakan yang tidak adil," ucap Ratna Dewi.

Bentuk ketidakadilan dari penyelenggara pemilu, dipaparkan Ratna Dewi, seringkali terjadi dalam hal keragu-raguan dalam menindak suatu perkara hukum yang terbukti terjadi dan dilakukan oleh calon.

"Misalnya soal penganggaran penyediaan fasilitas, penyediaan sumber daya dalam bentuk ASN yang dipekerjakan, atau hubungan-hubungan lain yang sudah terjalin cukup lama bisa membuat kita segan, ragu untuk melakukan tindakan-tindakan yang sesungguhnya menjadi kewajiban kita untuk dilakukan," tuturnya.

"Sehingga, perlakuan-perlakuan ini secara sadar atau tidak sadar bisa membuat ketidakadilan dimata publik. Dan tentu ini akan menimbulkan permasalahan di dalam melaksanakan penyelenggaraan pemilihan," demikian Ratna Dewi Pettalolo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya