Berita

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Net

Dunia

Polisi Jerman Geruduk Masjid Berlin Terkait Kasus Penipuan Dana Covid, Erdogan: Itu Dipupuk Sentimen Anti-Islam

SABTU, 24 OKTOBER 2020 | 14:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk penggerebekan polisi di sebuah masjid di Kota Berlin, Jerman. Dia mengatakan penggrebekan itu karena dipupuk oleh sentimen rasisme dan anti-Islam.

Kecaman itu disampaikan Erdogan di akun Twitter pribadinya pada Jumat (23/10) malam waktu setempat.

"Saya mengutuk keras penggerebekan polisi di Masjid Mevlana di Berlin selama jam sholat subuh. Yang jelas diumpankan oleh kebijakan rasisme dan anti-Islam, yang membawa Eropa lebih dekat ke kegelapan Abad Pertengahan, dan sepenuhnya mengabaikan kebebasan berkeyakinan," tulisnya seperti dikutip dari Daily Sabah, Sabtu (24/10).

"Eropa, yang telah disebut sebagai tempat lahir demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan selama bertahun-tahun, sayangnya telah berubah menjadi struktur yang melawan perbedaannya saat ini," ujar Erdogan.

“Kami percaya bahwa tidak ada pembenaran yang dapat menjadi dasar untuk pelanggaran brutal terhadap sebuah kuil suci,” kata Erdogan.

Polisi Jerman pada hari Rabu (21/10) waktu setempat menggrebek Masjid Mevlana dan beberapa bangunan lain di Berlin sebagai bagian dari penyelidikan atas penipuan subsidi virus corona, penyiar publik Turki berbahasa Jerman TRT Deutsch melaporkan pada hari Kamis.

Masjid tersebut langsung menolak tuduhan tersebut dan mengkritik bagaimana cara polisi melakukan penggeledahan.

"Sekitar 150 petugas bertopeng balaclavas dan memakai sepatu bot menyerbu gedung berkarpet selama sholat subuh. Polisi menyita 7.000 euro atau setara dengan 8.200 dolar AS tunai, berbagai pembawa data, komputer dan file," kata jaksa penuntut umum di Twitter, Rabu.

Pencarian itu ditujukan terhadap tiga tersangka, yang mengajukan permohonan bantuan virus corona segera dengan cara yang diduga tidak dapat dibenarkan.

Wartawan Jerman Fabian Goldmann mengkritik insiden itu di Twitter dengan mengatakan bahwa ada 10 kali lebih banyak petugas yang terlibat dalam pencarian masjid seharga 70.000 euro, daripada pencarian dalam skandal penipuan pajak CumEx senilai 55 miliar euro di mana hanya 15 petugas polisi yang terlibat.

Masjid tersebut menolak tuduhan telah melakukan penipuan, dengan mengatakan pertanyaan terbuka tentang aplikasi tersebut bisa dengan cepat diklarifikasi dengan 'hanya bertanya'. Namun, tidak ada permintaan seperti itu yang diajukan, kata dewan direksi masjid.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya