Berita

Presiden Jokowi bersama Wapres Maruf Amin/Net

Politik

Setahun Periode Kedua Pemerintahan, Jokowi Makin Berjarak Dengan Rakyatnya

SABTU, 24 OKTOBER 2020 | 03:54 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Dalam satu tahun pemerintahannya bersama Wapres Maruf Amin, Presiden Jokowi terkesan semakin berjarak dengan rakyatnya.

Demikian analisa Direktur Eksekutif Romeo-Strategic Research & Consulting (RSRC) Ahmad Khoirul Umam, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (23/10).

Menurut Umam, ada proses komunikasi yang tersumbat antara lingkaran inti presiden dengan perkembangan dinamika sosial politik di tengah masyarakat.


Akibatnya, dikatakan Dosen Ilmu Politik dan International Studies, Universitas Paramadina ini, sejumlah produk kebijakan publik seringkali diikuti dengan berbagai kontroversi, baik berskala sedang maupun besar.

"Tidak ada dialektika yang memadai antara pemerintah dan masyarakat. Hal itu terlihat jelas dari reaksi masyarakat terhadap sikap pemerintah terkait perubahan UU KPK, perumusan UU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), ketidakpuasan publik terkait penanganan pandemi dan penyelamatan ekonomi, serta kontroversi UU Cipta Kerja belakangan ini," demikian kata Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (23/10).

Lebih lanjut Umam menjelaskan, Presiden Jokowi seolah tak bergeming menghadapai berbagai tekanan politik publik.

Ia berpendapat, Jokowi mersa bahwa gerakan sosial yang dilakukan masyarakat adalah temporal, mudah terfragmentasi dan mudah dijinakkan.

Selama pengamatannya sekitar setahun terakhir, Umam mengkhawatirkan soal kebijakan publik yang hanya didasarkan pada legitimasi yang dibangun, baik opini publik, backup politik dan dukungan penegak hukum.

"Terlebih lagi, sah atau tidaknya sebuah kebijakan publik di level negara seringkali tidak terletak pada “benar dan salahnya substansi kebijakan”. Akibatnya, hanya cukup dengan mendiamkannya saja, banyak gerakan sosial-politik yang mudah terpental, lemah, dan layu sebelum berkembang," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya