Berita

Saad Hariri, Perdana Menteri Lebanon yang dipecat pada tahun lalu dan kemudian kembali ditunjuk pada 2020/Net

Dunia

Setelah Digulingkan Saad Hariri Kembali Ditunjuk Sebagai Perdana Menteri Lebanon

JUMAT, 23 OKTOBER 2020 | 06:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah keputusasaan dalam menghadapi multi krisis yang tak berkesudahan, Presiden Lebanon Michel Aoun akhirnya menunjuk mantan perdana menteri yang digulingkan tahun lalu, Saad Hariri, untuk membentuk pemerintahan baru pada Kamis (22/10).

Penunjukkan Hariri yang seorang politisi Muslim Sunni mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen.Ia berjanji segera membentuk pemerintahan baru yang akan memberlakukan reformasi untuk menghentikan keruntuhan ekonomi negara.

Hariri menghadapi tantangan besar untuk menavigasi politik pembagian kekuasaan Lebanon dan menyetujui kabinet. Ia juga harus mengatasi daftar kesengsaraan Lebanon yang semakin meningkat: krisis perbankan, jatuhnya mata uang, meningkatnya kemiskinan, dan melumpuhkan utang negara.

Pemerintah baru juga harus menghadapi lonjakan Covid-19 dan dampak ledakan besar yang terjadi pada Agustus di pelabuhan Beirut yang menewaskan hampir 200 orang dan menyebabkan kerusakan miliaran dolar.

Pemerintahan koalisi terakhir Hariri digulingkan hampir persis setahun yang lalu ketika protes melanda negara itu, yang membuat marah elit penguasa Lebanon.

Pencalonan pada Kamis (22/10) itu menyusul pertengkaran politik selama berminggu-minggu yang telah menunda kesepakatan tentang pemerintahan baru.

Hariri didukung oleh calon anggota parlemennya sendiri, Partai Amal Syiah, partai politikus Druze Walid Jumblatt, dan blok kecil lainnya.

Kelompok Syiah Hizbullah mengatakan tidak mencalonkan siapa pun, tetapi menambahkan akan berusaha untuk memfasilitasi proses tersebut.

"Kami akan berkontribusi untuk menjaga iklim positif," kata Mohammed Raad, kepala blok parlemennya, seperti dikutip dari AFP, Kamis (22/10).

Gerakan Patriotik Bebas (FPM) yang dipimpin oleh menantu Aoun, yang memiliki blok Kristen terbesar, mengatakan tidak akan mencalonkan Hariri.

Partai Kristen utama kedua dan lawan setia Hizbullah, Pasukan Lebanon, juga menolak menyebut nama Hariri, dengan mengatakan seorang politisi veteran tidak boleh memimpin kabinet spesialis yang direncanakan.

"Apakah kelas politik yang menyandera orang ini mengetahui bahwa mereka tidak dapat melanjutkan dengan cara ini?" Anggota Parlemen Georges Adwan berkata. "Sekarang sedang menghadapi ujian."

Mantan kekuatan kolonial Prancis telah mencoba mengumpulkan para pemimpin sektarian Lebanon untuk menarik negara itu dari krisis, tetapi telah dibuat frustrasi oleh kurangnya urgensi atau kemajuan.

Hariri telah menampilkan dirinya sebagai 'kandidat alami' untuk membangun kabinet yang dapat menghidupkan kembali peta jalan Prancis, yang menetapkan reformasi yang diperlukan untuk memicu bantuan asing. Dia juga mengatakan bahwa Lebanon harus menyetujui program reformasi IMF untuk keluar dari krisis.

Rapat tukar pendapat pada Kamis itu telah mengalami berkali-kali penundaan  di tengah perpecahan politik. Aoun diharuskan untuk memilih kandidat dengan dukungan terbanyak dari anggota parlemen. Hizbullah yang didukung Iran dan sekutu politiknya - termasuk partai yang didirikan oleh Aoun dan Syiah Amal - memiliki mayoritas di parlemen.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya