Berita

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar/Net

Politik

Rayakan Hari Santri, Gus AMI Luncurkan Platform Digital SantriNet

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 21:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dampak pandemi virus corona baru (Covid-19) menghantam dunia Pendidikan. Pemerintah pun tampak mencari format terbaiknya menghadapi situasi yang hingga saat ini masih kewalahan dalam mengambil kebijakan. Tanpa terkecuali institusi pendidikan di pesantren.

Menyikapi hal itu, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar selaku Panglima Santri, mengatakan bahwa dunia pesantren juga terkena imbas dampak pandemi Covid-19. Proses belajar mengajar di pesantren berhenti, santri dipulangkan, jadwal dan tahapan-tahapan di pesantren berantakan, dan ekonomi masyarakat sekitar pun sekita berhenti.

"Sebuah situasi yang benar-benar mengancam keberlangsungan pendidikan pesantren dan karenanya harus segera dicari terobosan inovatif yang bisa menutup celah itu," kata Gus AMI, sapaan Muhaimin Iskandar, dalam peringatan Hari Santri Nasional di Malang Jawa Timur, Kamis (22/10).

Menurut Gus AMI, selain perjuangan bidang anggaran untuk pesantren yang selama ini telah dilakukan, salah satu terobosan inovatif yang bisa dilakukan adalah dengan memberi pesantren-pesantren infrastruktur yang memungkinkan mereka untuk tetap bisa menjalankan tradisi pesantren meskipun online.

"Mekanisme online ini saya kira menjadi pilihan yang paling mungkin dilakukan di tengah kondisi yang mengharuskan kita untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Pilihan ini harus diambil untuk menghindari lost generation di pesantren," kata Gus Ami.

Wakil ketua DPR RI Bidang Kesra ini menegaskan, tepat di hari santri ini, PKB meluncurkan sebuah platform digital yakni Santrinet bersama Wakil Ketua Umum DPP PKB Ida Fauziyah

Menurut Gus AMI, aplikasi ini adalah terobosan alternatif untuk menutup celah-celah yang selama pandemi tak mungkin dilakukan.

Melalui platform ini juga, dijelaskan Gus AMI, seluruh santri di seluruh Indonesia tetap bisa menjalankan tradisi-tradisi yang selama ini ada di pesantren, khususnya dalam belajar mengajar.

Ia mencontohkan, santri bisa mengakses dan membaca kitab-kitab, membaca pelajaran-pelajaran pesantren, mulai fiqh, ilmu alat, tafsir, hadist, Tarikh, serta ilmu-ilmu lain.

"Tetapi syaratnya harus daftar dulu. Santri harus melek teknologi, ini nggak bisa ditawar," terangnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya