Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Spanyol Borong Eurofighter Typhoon Untuk Gantikan Jet Tempur Hornet F / A-18 Aging

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 15:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Spanyol akan meningkatkan angkatan udaranya dengan mengganti armada F-18 Super Hornets yang sudah tua dengan jet tempur multiperan Eurofighter Typhoon.

Di bawah Project Halcón atau Project Hawk, pabrikan sedang dalam proses negosiasi dengan pemerintah Spanyol untuk mematangkan proposal, seperti yang dilaporkan The Drive, Rabu (21/10).

Armada tertua Angkatan Udara Spanyol yang terdiri dari 20 EF-18 Hornets, sebagian telah mengalami modernisasi menjadi sekelas  F/A-18A +, dan digunakan untuk mempertahankan Pulau Canary, sebuah kepulauan Spanyol di lepas pantai barat laut Afrika.

Angkatan Udara Spanyol sudah memiliki 73 Eurofighter yang terdiri dari 59 kursi tunggal dan 14 kursi ganda, bagian dari pesanan sebelumnya, yang dikirimkan tahun ini.

Pabrikan, Airbus, mengharapkan untuk menandatangani kontrak untuk 20 Eurofighter lagi di tahun depan.

Kabarnya, Eurofighters yang baru akan dilengkapi radar E-Scan, dan sedang  dikembangkan oleh konsorsium Euroradar yang terdiri dari Leonardo (Inggris Raya, Italia), Indra (Spanyol) dan penyedia solusi sensor HENSOLDT (Jerman).

Radar itu mampu mendeteksi superior bersama dengan antena array yang besar untuk output daya tertinggi.

BAE Systems menjuluki radar E-scan sebagai 'radar elektronik Udara ke Udara dan Udara ke Permukaan paling canggih di dunia'.

Radar E didasarkan pada teknologi AESA (Active Electronically Scan Array) dan secara signifikan akan meningkatkan kemampuan dan daya tahan Eurofighter.

Mengoperasikan satu jenis pesawat tempur Amerika dan satu Eropa secara paralel adalah kebijakan Angkatan Udara Spanyol informal yang berasal dari Perang Dingin ketika jenis seperti F-4 Phantom II, F-5 Freedom Fighter, Mirage III, dan Mirage F1 menjadi bagian armada tempur di garis depan.

Sementara Spanyol berusaha untuk memastikan armada Typhoonnya mampu  menggantikan EF-18 tertua, masih ada pertanyaan mengenai masa depan armada Hornet yang tersisa.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya