Berita

Airlangga Hartarto/Repro

Politik

Utamakan Prinsip Kehati-hatian Soal Vaksinasi, Ketua KPCPEN: Pemerintah Tidak Ingin Ada Efek Samping!

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 14:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Proses pengadaan vaksin untuk membentuk sistem kekebalan tubuh buatan masyarakat, agar terhidar dari infeksi Covid-19, menggunakan prinsip kehati-hatian.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, menyebut prinsip itu sebagai pegangan pemerintah untuk menjaga keselamatan masyarakat.

"Yang paling utama kehati-hatian. Karena ini melibatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah tidak ingin ada efek-efek samping yang diakibatkan vaksinasi," ujar Airlangga dalam Talk Show virtual Satgas Penanganan Covid-19, yang disiarkan kanal Youtube BNPB, Kamis (22/10).

Untuk saat ini, Indonesia telah mendapat kuota vaksin dari sejumlah perusahaan pengembang internasional.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian itu menyebutkan, sejumlah perusahaan itu antara lain adalah perusahaan asal China, Sinovac dan Sinopharm.

Kemudian, selain itu ada juga perusahaan medis dari Uni Emirates Arab (UEA) G42, Astra Zaneca perusahaan asal Inggris dan Swedia, serta juga vaksin Cansino.

"Alokasi yang diberikan kepada kita, Sinovac menyiapkan 3 juta vaksin. Di mana 3 juta itu diharapkan pegirimannya bisa masuk diakhir tahun. Kemudian ada juga yang berbentuk bahan baku, di mana bahan baku dipersiapkan akhir tahun juga 15 juta dan ini akan diproduksi di Biofarma," ungkap Airlangga.

"Kemudian juga ada yang terkait Sinopharm itu 15 juta dalam bentuk vaksin mandiri, lalu Camsino 100 ribu. Seluruhnya akses dipersiapkan pemerintah," sambungnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya