Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Polisi Israel Yang Membunuh Pemuda Autis Asal Palestina Terancam 12 Tahun Penjara

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 11:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Kehakiman Israel memperbarui informasi terkait pembunuhan seorang pria Palestina bernama Iyad Halak (32), seorang penderita autisme yang ditembak pasukan Israel Mei lalu pada Rabu (21/10) waktu setempat.

Mereka mengatakan akan berusaha untuk mengajukan dakwaan 'pembunuhan secara sembrono' terhadap seorang petugas polisi yang telah menembak mati Halak.

Kementerian Kehakiman juga mengatakan bahwa petugas yang menembak Hallak telah gagal menerapkan aturan standar polisi tentang penembakan senjata dan tidak menggunakan alternatif yang lebih proporsional.

"Almarhum adalah sosok yang tidak membahayakan, baik bagi polisi maupun warga sipil di tempat kejadian," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (21/10).

Hanya karena nampak mencurigakan bukan berarti tuduhan bisa dilancarkan. Tuduhan terhadap Hallak harus dikonfirmasi sebelum kasus tersebut disidangkan. Petugas yang tidak disebutkan namanya itu bisa menghadapi hukuman 12 tahun penjara jika dia terbukti bersalah.

Hallak ditembak dan dibunuh pada 30 Mei saat berangkat ke sekolahnya, sebuah sekolah berkebutuhan khusus di Yerusalem timur, setelah petugas secara keliru mengira dia adalah sosok berbahaya.

Hallak terbunuh di dekat Gerbang Singa di gang-gang Kota Tua, tempat dia bersekolah selama enam tahun.

Pengacara keluarga Hallak, Khalid Zabarkah, mengatakan bahwa kementerian tidak melakukan tindakan yang dibutuhkan.

"Iyad Hallak tidak menimbulkan bahaya untuk dijadikan sasaran dan dibunuh dengan cara yang keji ini," ungkapnya.

Menurut Kementerian Kehakiman, polisi di tempat kejadian mengira bahwa Hallak adalah teroris karena perilakunya yang 'mencurigakan'. Karena, disaat diperintahkan untuk berhenti oleh polisi, Hallak dikabarkan malah lari sehingga polisi mengejarnya.

Keluarga Hallak mengatakan, anaknya itu memiliki mental usia delapan tahun. Saksi yang berada di lokasi kejadian mengatakan, Hallak nampak panik setelah mendengar teriakan polisi. Kepanikan Hallak diartikan lain oleh polisi sehingga dia menembaknya.

Ribuan pelayat menghadiri pemakaman Hallak. Usai insiden pembunuhan tersebut netizen menggemakan tagar #PalestinianLivesMatter di media sosial.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut kematian Hallak sebagai sebuah tragedi yang disayangkan oleh publik serta seluruh pemerintah Israel.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Penjualan Melorot, Laba Bersih AMMN Nyungsep 79,9 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:55

Korban Tewas Akibat Serangan Moskow Meningkat Hingga 143 Orang

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:39

Genjot Jumlah Wisman, Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa-desa Wisata

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:19

Pengamat: Prabowo Tidak Perlu Didesak Mundur

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:11

Rusia Ragu ISIS Pelaku Serangan Moskow, Kembali Sudutkan Ukraina

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:05

Golkar Terancam Jadi Partai Keluarga Bila Dipimpin Jokowi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:00

Astronom Kerajaan Inggris Sarankan Pengiriman Robot ke Ruang Angkasa

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:57

Rapat Paripurna ke-14, 272 Anggota DPR Bolos

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:38

Genjot Wisman Jepang, Kemenparekraf Gandeng Garuda Indonesia

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:35

Kepala Intelijen Rusia Lakukan Kunjungan ke Korea Utara

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:29

Selengkapnya