Berita

Irma Suryani dan Rocky Gerung/Net

Politik

Irma Suryani: Kalau Jokowi Represif, Orang Seperti Rocky Gerung Sudah Hilang

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 10:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani menyinggung pengamat politik, Rocky Gerung soal penilaian terhadap kepemimpinan Jokowi-Maruf dalam setahun ini. Menurutnya, Rocky Gerung tidak fair.

Tuduhan mengenai Presiden Joko Widodo yang represif terhadap pihak-pihak yang kontra ditampik oleh Irma Suryani. Menurutnya, selama menjadi pemimpin dua periode di Indonesia, Jokowi justru memberikan ruang kepada publik untuk menyampaikam aspirasi.

"Jangan pernah mengatakan bahwa Jokowi represif, demo berjilid-jilid ya, dan bertubi-tubi emang dilarang? Enggak. Difasilitasi kok. Tapi kalau orang melakukan ujaran kebencian, memprovokasi seperti Rocky, ini kalau saya Presiden udah saya tampar Rocky Gerung," tegas Irma dalam acara Mata Najwa, Rabu malam (22/10).

Irma mengatakan orang-orang seperti Rocky Gering justru dipelihara oleh Jokowi, tidak seperti jaman orde baru yang dipimpin Soeharto. Oleh sebab itu, Irma tidak sepakat dengan penilaian negatif Rocky Gerung terhadap kinerja Jokowi-Maruf dalam setahun ini.

"Kalau di jaman Soeharto, orang seperti Rocky ini sudah hilang, orang seperti Fery Amsari (Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Andalas) itu sudah hilang, udah enggak ada, sudah di-Marsimah-kan dua orang ini. Tapi di era Jokowi, Rocky ini bukan caci maki Jokowi (lebih dari caci maki), Jokowi tenang-tenang saja, santai-santai saja," tuturnya.

Jokowi yang terkadang santai dengan para pengkritiknya, kata Irma, lantaran sudah tidak tahan dengan demokrasi yang telah kebablasan di Indonesia saat ini. Lantaran banyak orang yang kerap menilai dirinya sendiri paling pintar.

"Itu kenapa? Karena memang demokrasi kita ini sekarang sudah kebablasan, orang sudah merasa dirinya paling benar paling pinter dan paling bersih. Cobalah ya berkaca pada diri sendiri dulu. Apakah kita ini sudah bener gitu lho Rock," katanya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya