Berita

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus/RMOL

Presisi

Polisi Tetapkan Enam Pendemo Yang Curi HP Dan Aniaya Polisi

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 18:29 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Jajaran Sat Reskrim Polres Jakarta Barat berhasil menciduk enam orang pendemo tolak omnibus law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 yang lalu lantaran melakukan penganiayaan dan mencuri ponsel milik anggota Kepolisian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, keenam orang tersebut yakni  MRR (27), Y (29), FA (24), AIA (25), SD (18) dan MF (17) melakukan pengeroyokan kepada satu anggota polisi berinisial AJS usai pulang mengamankan aksi unjuk rasa.

"Korbannya adalah anggota Polri yang kejadian itu sekitar tanggal 8 kemarin pada saat terjadi demo atau unjuk rasa di TKP jalan Gajah Mada, di depan Hotel Paragon," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/10).

Yusri memaparkan, saat itu personel polisi berinisal AJS melihat ada satu anggota polisi telah dikerumuni oleh para pendemo. AJS, kata Yusri coba melerai massa agar tidak melakukan pemukulan terhadap polisi tersebut.

"Tapi malah anggota yang melerai ini yang terkena penganiayaan oleh 5 orang tersangka. Sempet mereka teriakin "polisi polisi" kemudian berkumpul mereka melakukan pengeroyokan. Memukuli korban (AJS)," ungkap Yusri.

Korban AJS, sambung Yusri mengalami luka memar dan lecet pada mata kanan, punggung, bahu dan luka robek pada jidat serta pipi sebelah kiri hingga korban dirawat di Rumah Sakit.

Tersangka MRR, papar Yusri berperan memukul korban sebanyak 3 kali dan mengambil ponsel ketika korban terjatuh. Sementara tersangka Y membantu menjual ponsel curian dan menerima hasil penjualan.

"Kemudian tersangka FA berperan membuka akses kunci HP korban setelah menerima dari Y. Karena pada saat akan dijual dalam keadaan terkunci," tutur Yusri.

Para tersangka dikenakan pasal 365 KUHP dan 170 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan penganiayaan dengan ancaman kurungan penjara selama 7 tahun penjara.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya