Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Brasil Borong 46 Juta Dosis Vaksin Sinovac China Untuk Program Imunisasi Nasional

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 11:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengatakan bahwa pemerintah Brasil akan memasukkan vaksin anti Covid-19 buatan Sinovac China dalam program imunisasi nasionalnya, selain yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford.

Hal tersebut disampaikannya pasca pertemuan dengan Menteri Kesehatan negara itu  pada Selasa (20/10) waktu setempat.

Dalam keterangannya Doria mengatakan bahwa pemerintah federal telah setuju untuk membeli 46 juta dosis vaksin Sinovac.

Ini berarti vaksin China eksperimental yang disebut Coronavac, yang diharapkan dapat diberikan oleh negara bagian Sao Paulo terbesar di Brasil kepada penduduknya, juga dapat digunakan untuk memvaksinasi orang Brasil di tempat lain. Ini merupakan sukses besar bagi Sinovac di negara berpenduduk 230 juta orang itu.

Pemerintah federal sendiri telah memiliki rencana untuk membeli vaksin Inggris dan memproduksinya di pusat penelitian biomedis FioCruz di Rio de Janeiro, sementara vaksin China sedang diuji oleh pusat penelitian Institut Butantan negara bagian Sao Paulo.

Dalam keterangannya, Doria juga mengatakan bahwa program vaksinasi nasional dapat dimulai pada Januari 2021. Ini dapat menjadikannya salah satu upaya imunisasi pertama di dunia untuk melawan virus corona.

Institut Butantan mengatakan pada hari Senin bahwa hasil awal dari uji klinis tahap akhir CoronaVac pada 9.000 sukarelawan telah membuktikan bahwa vaksin China dua dosis itu aman.

Direktur Butantan, Dimas Covas, mengatakan data tentang seberapa efektif vaksin itu tidak akan dirilis sampai uji coba selesai.

"Hasilnya hanyalah permulaan dan peneliti akan terus memantau peserta dalam uji coba yang sedang berlangsung,"kata Covas, seperti dikutip dari CGTN, Rabu (21/10).

"Ini adalah rangkaian hasil uji coba Tahap III global Sinovac yang pertama, yang juga dilakukan di Turki dan Indonesia," lanjutnya.

 Pemerintah Sao Paulo telah meminta regulator kesehatan untuk menyetujui penggunaan CoronaVac, sebuah langkah besar dalam apa yang bisa menjadi salah satu program vaksinasi pertama di Amerika.

Pada konferensi pers hari Selasa, seorang pejabat China mengatakan, sejauh ini hampir 60 ribu orang telah disuntik dengan vaksin Covid-19 China dan tidak ada yang melaporkan reaksi merugikan yang parah.

Di antara 13 vaksin buatan negara itu kini sedang berada dalam tahap uji klinis, empat kandidat telah memasuki uji coba Fase III dengan sukarelawan di 10 negara. Selain Brazil, negara berkembang di Asia Tenggara, dan Afrika juga telah menjalani berbagai percobaan vaksin dari China.

Pekan lalu, sekelompok duta besar dan diplomat dari 50 negara Afrika diundang untuk mengunjungi pembuat vaksin terbesar China, Sinopharm. Di pabrik vaksin, mereka diberi pengarahan tentang uji klinis Fase III dari vaksin Covid-19 perusahaan, yang sedang dilakukan di 10 negara termasuk Uni Emirat Arab, Peru dan Argentina dengan melibatkan lebih dari 50 ribu sukarelawan.

Perusahaan ini adalah yang pertama membangun fasilitas produksi keamanan hayati bermutu tinggi untuk vaksin Covid-19 yang dinonaktifkan. Diperkirakan kapasitas produksi vaksin Covid-19 yang dinonaktifkan akan mencapai lebih dari 1 miliar dosis pada tahun 2021.

"China, pada umumnya, diperkirakan akan memproduksi hingga 610 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini," kata Zheng Zhongwei, kepala gugus tugas pengembangan vaksin virus corona China.

"Kapasitas tersebut akan dikembangkan lebih lanjut tahun depan untuk memenuhi permintaan yang besar," lanjutnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya