Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

NASA Bersiap Ambil Sampel Batu Asteroid Bennu Untuk Selidiki Asal Usul Kehidupan Di Bumi

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 10:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melakukan upaya berbahaya dengan berusaha mengambil sampel permukaan asteroid untuk membawa pulang batuan ruang angkasa tersebut ke Bumi.

Asteroid bernama Bennu tersebut diketahui telah mengorbit lebih dari 100 juta mil dari Bumi dan memiliki bentuk seperti biji pohon ek. Bennu juga sudah terbentuk pada masa-masa awal tata surya, sehingga diduga menyimpan petunjuk mengenai asal usul kehidupan di Bumi.

Pengambilan sampel sendiri akan dilakukan oleh pesawat antariksa OSIRIS-REx yang seukuran minivan NASA.

Pada Selasa (20/10), selama empat jam, pesawat berusaha untuk turun ke permukaan Bennu.

Pukul 18.12 waktu setempat, pesawat ruang angkasa akan cukup dekat untuk melakukan teknik 'sentuh-dan-pergi' selama lima detik dengan merentangkan lengan robotik setinggi 3,35 m ke arah sebidang kerikil datar di sekitar ukuran lapangan basket di dekat kutub utara Bennu.

"Banyak hal yang bisa salah karena pesawat luar angkasa itu seukuran van, dan asteroid memiliki banyak batu besar di dalamnya," kata seorang ilmuwan di NASA, Lucy Lim.

"Jadi kita harus pergi di antara batu-batu besar itu. untuk mendapatkan sampel kami, dan banyak perencanaan yang dilakukan untuk itu," tambahnya.

OSIRIS-REx telah diluncurkan di Kennedy Space Center pada 2016 untuk melakukan perjalanan ke Benny. Pesawat itu telah mengorbit di sekitar Bennu selama hampir dua tahun untuk mempersiapkan manuver.

Jika berhasil, pengontrol darat akan mengonfirmasi penangkapan sisa-sisa Bennu beberapa jam setelah upaya tersebut. Itu akan memungkinkan pesawat ruang angkasa untuk memulai perjalanannya kembali ke Bumi tiba pada tahun 2023.

Sebelum NASA, Jepang menjadi satu-satunya negara yang melakukan upaya yang sama.

Asteroid adalah salah satu sisa puing dari pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Para ilmuwan percaya asteroid dan komet yang menabrak Bumi purba mungkin telah menghasilkan senyawa organik dan air yang menjadi benih bagi planet ini untuk kehidupan. Analisis tingkat atom dari sampel dari Bennu dapat memberikan bukti kunci untuk mendukung hipotesis tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya