Berita

Perbatasan Swiss, Grand Sant Bernard/Net

Bisnis

Ekspor Jam Tangan Swiss Menurun, Pasar China Jadi Harapan

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 10:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ekspor jam tangan Swiss terus mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Industri ini tercatat mengalami penurunan sebesar 28 persen  dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Menurut Federasi Industri Jam Tangan Swiss, pengiriman mengalami penurunan sebesar 12 persen menjadi 1,6 miliar franc atau setara dengan 1,76 miliar dolar AS pada bulan September, turun selama delapan bulan berturut-turut.

Meski jatuh di hampir semua tempat, ekspor ke daratan China justru melonjak sebesar 79 persen. Pasar daratan telah menjadi salah satu dari sedikit titik terang di tengah kesuraman tahun ini, menggantikan Hong Kong sebagai tujuan utama arloji mewah Swiss.

Selama lebih dari satu dekade Hong Kong telah menjadi pasar terbesar industri jam tangan Swiss, karena orang kaya China sering bepergian ke sana untuk membeli jam tangan guna menghindari pajak barang mewah di China daratan. Itulah yang akhirnya membuat produsen jam Swiss terlalu bergantung pada pasar itu dan menderita ketika kerusuhan sosial meletus di wilayah tersebut dan China mulai mencoba merekayasa peralihan konsumsi barang mewah ke daratan.

“Sekarang pembuat jam Swiss mengincar provinsi Hainan di China selatan karena bisnis di sana sedang berkembang pesat di tengah resor dan kasino,” menurut Julien Tornare, kepala merek Zenith LVMH, seperti dikutip dari Caixin Global, Selasa (21/10).

China pada bulan Juli meningkatkan batas belanja bebas pajak di Hainan menjadi 100 ribu yuan atau setara dengan 14.930 dolar AS setiap tahun per orang, naik dari yang awalnya hanya 30 ribu yuan.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya