Berita

Joko Widodo dan Maruf Amin/Net

Politik

Rizal Ramli Sebut Maruf Amin Sebagai Pelengkap Enam Tahun Kepemimpinan Jokowi

RABU, 21 OKTOBER 2020 | 02:25 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Peranan Wakil Presiden Maruf Amin menjadi sorotan dalam satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak dilantik untuk periode 2020.

Sementara, bagi Jokowi sendiri pada tahun ini adalah tahun keenam dia menakhodai arah perjalanan Indonesia.

Ekonom senior Rizal Ramli menyebutkan, Maruf Amin yang dipilih Jokowi sebagai pendamping apda periode keduanya tidak lebih sebagai peran pelengkap.

"Bapak Wapres ini kan antara ada dan tiada, kayak pelengkap doang. Kita harus melihatnya bahwa pemerintahan Jokowi ini sudah tahun keenam," kata Rizal dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne 'Setahun Jokowi-Maruf: Dari Pandemi sampai Demonstrasi', Selasa (20/10).

Rizal melihat, di tahun keenam pemerintahan Jokowi ini, indikator ekonomi juga sudah merosot.

Bahkan, disebutkan Rizal, ekonomi nasional sudah merosot sebelum munculnya pandemi Covid-19. Saat ini, utang pemerintah sudah sangat besar sehingga untuk membayar bunganya saja harus meminjam lagi.

"Setiap pemerintah menerbitkan SUN (surat utang negara), dana publik tersedot. Setiap kali pemerintah nerbitin SUN, sepertiga likuiditas tersedot. Saat ini pertambahan kredit hanya 3 persen. Itu yang memukul daya beli masyarakat," jelas mantan Menko Kemaritiman tersebut.

Rizal mengakui, regulasi memang penting. Tetapi, lebih penting adalah menindak birokrat-birokrat korup yang kerjanya memperlambat untuk memeras para pengusaha.

"Memang birokrat mau mempercepat? Kalau enggak nyogok enggak jalan tuh barang. Solusinya, tindak tegas itu para birokrat yang kerjanya meres ini. Tindak korupsinya. Itu investor senang," katanya.

Rizal pun menyinggung masa pemerintahan Abdurahman Wahid atau Gus Dur dengan regulasi biasa tapi bisa menopang pertumbuhan ekonomi.

Saat itu, Rizal yang dipercaya sebagai Kepala Bulog mengaku bisa membawa keuntungan karena ada tindakan tegas terhadap oknum pejabat yang bandel.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya