Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Jangan Lecehkan Pinokio!

SELASA, 20 OKTOBER 2020 | 07:26 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

MAJALAH Tempo edisi 17 Oktober 2020 memajang cover depan dengan teks mencolok “Siasat Pinokio Senayan”. 

Kreatif


Saya menghargai, menghormati, dan mengagumi kreativitas redaksi majalah Tempo mencipta sebuah mahakarya judul jurnalistik superduper ampuh untuk menarik perhatian konsumen produk jurnalistik di tengah kemelut pemberitaan tentang pagebluk Corona.

Dalam mencipta judul cover jelas bahwa redaksi Tempo tidak kalah kreatif sekaligus profokatif ketimbang redaksi Time, The Economist atau Der Spiegel.

Pendek kata layak diacungi dua jempol tangan! Namun sebagai pengagum pujangga Italia, Carlo Collodi sang penggubah kisah dongeng L’avventura di Pinnochio yang kemudian dipopulerkan sebagai film animasi ke segenap penjuru dunia oleh Walt Disney, dengan berat hati saya menilai perilaku menyamakan Senayan dengan Pinokio pada hakikatnya merupakan suatu perilaku jurnalistik kurang senonoh.

Di dalam mahakarya klasik Carlo Collodi, sifat tokoh sang boneka kayu semula memang suka  berbohong, namun sebenarnya Pinokio sama sekali tidak licik, curang atau munafik.

Bahkan lambat laun Pinokio sadar atas kebiasaan buruk diri berbohong, maka kemudian memperbaiki diri sehingga akhirnya Pinokio mengalami alih-raga dari sebuah boneka kayu berubah menjadi sosok manusia sejati seutuhnya.

Das Sollen


Memang jika niat berhenti pada das Sein mengeksploratir fakta Pinokio tukang bohong, maka tidak terbantahkan redaksi Tempo memang bersikap tidak etis terutama terhadap Pinokio yang disamakan dengan Senayan.

Namun apabila redaksi Tempo berniat  das Sollen, maka yang diharapkan dari judul “Siasat Pinokio Senayan” adalah Senayan berkenan memperbaiki sikap dan perilakunya. maka saya makin hormat dan kagum atas kreatifitas sang penggubah judul tersebut.

Ternyata judul “Siasat Pinokio Senayan” bukan hanya sekadar siasat-muslihat marketing produk jurnalistik belaka namun juga mengandung makna kearifan kerakyatan  lebih dalam keadiluhurnya yaitu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sebagai mahkota peradaban. Merdeka!

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya