Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Amandemen UU Bendera Nasional China Berlaku 1 Januari 2021, Tingkatkan Kesadaran Patriotik Rakyat HK

SENIN, 19 OKTOBER 2020 | 06:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amandemen undang-undang bendera nasional dan hukum lambang nasional akan mulai berlaku tahun depan, menurut Wakil Kongres Rakyat Nasional Tam Yiu-chung, dalam keterangannya pada Minggu (18/10). Namun, menurutnya tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan bagi Daerah Administrasi Khusus (SAR) Hong Kong untuk memperkenalkan perubahan di kota itu.

Komite Kongres China telah mengesahkan amandemen undang-undang pada Sabtu (17/10), di mana di dalamnya dijelaskan bahwa setiap tindakan yang merusak martabat bendera dan lambang negara akan dikenakan pidana.

Bendera nasional tidak boleh dibuang, digantung terbalik, dibakar, atau digunakan dengan cara lain yang bertujuan menodai dan merusak martabatnya, seperti yang banyak dilakukan para demonstran ketika aksi unjuk rasa anti-pemerintah beberapa waktu lalu.

Undang-Undang tersebut akan berlaku mulai 1 Januari 2021. Siapa pun yang dengan sengaja melecehkan bendera dan lambang China, akan menghadapi hukuman, seperti dikutip dari The Standard, Minggu (18/10).

Ketika ditanya apakah anggota parlemen yang menentang amandemen akan dianggap tidak mendukung Undang-Undang Dasar, Tam mengatakan dia tidak ingin menebak-nebak.

Undang-undang tersebut tercantum dalam Lampiran III Undang-Undang Dasar pada tanggal 1 Juli 1997, dan diterapkan di SAR Hong Kong melalui undang-undang melalui pemberlakuan Undang-undang Bendera Nasional dan Lambang Nasional.

Pada pekan lalu, Parlemen China telah menyerahkan rancangan amandemen Undang-Undang Bendera Nasional China dan Hukum Lambang Nasional kepada Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) ke-13 untuk ditinjau ulang pada Selasa (13/10) waktu setempat.

Salah seorang anggota parlemen mengatakan, amandemen tersebut memperluas ruang lingkup pengibaran bendera dan lambang nasional di Hong Kong tidak hanya di lembaga pemerintah dan sekolah tetapi juga di semua fasilitas budaya dan olahraga publik, tujuannya untuk meningkatkan kesadaran patriotik rakyat Hong Kong.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya