Berita

Presiden Joko Widodo bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri/Net

Suluh

Terbebani, Masih Sanggupkah Jokowi Merombak Kabinet?

SABTU, 17 OKTOBER 2020 | 10:50 WIB | OLEH: RUSLAN TAMBAK

Perbedaan kontras antara periode pertama dan kedua Joko Widodo menjabat sebagai Presiden adalah soal keleluasaan dan kebebasan.

Periode pertama, kepala negara yang akrab disapa Jokowi seperti tidak ada beban. Sebaliknya pada periode kedua, Jokowi terlihat menanggung beban berat.

Menanggung beban berat misalnya saat hendak mencopot menteri-menteri yang dianggap tidak kompeten. Suami Ibu Negara Iriana itu terlihat sekali sangat terbebani.

Sudah sering marah hingga mengeluarkan ancaman, tapi hingga saat ini reshuffle tidak kunjung dilakukan.

Kini, isu reshuffle kembali mencuat jelang 1 tahun Jokowi-Maruf, tepatnya pada 20 Oktober 2020.

Tapi, hembusan isu reshuffle ini tidak sekencang dibanding saat Jokowi marah dan menggertak akan melakukan kocok ulang kabinet pada awal Juni lalu.

Menarik untuk ditunggu, apakah Jokowi masih berani dan sanggup melakukan perombakan kabinet. Atau benar-benar sudah terkunci. Dikekang partai politik dan orang di lingkaran Istana.

Sejak awal, Jokowi memang sudah dibanjiri kritikan terkait komposisi menteri yang dia pilih. Jokowi dinilai gagal memilih sosok-sosok menteri yang akan menjadi pembantunya.

Kegagalan tersebut tampak dari kinerja para menteri saat mengatasi pandemi Covid-19.

Para pembantu presiden kerap tidak kompak sehingga masyarakat menilai kabinet tidak mumpuni dalam menanggulangi penyebaran virus termasuk dampak yang ditimbulkan.

Kegagalan menanggulangi penyebaran virus disusul krisis ekonomi, krisis ekonomi, dan saat ini kegaduhan sosial politik.

Di balik itu semua, Jokowi terus berjuang sekuat tenaga memulihkan permasalahan yang ada.

Pertanyaan, apakah Jokowi akan tetap bersama para pembantunya yang ada saat ini, atau akan melakukan cocok ulang. Kita lihat saja.

Populer

Kasus McLaren, Kapolri Diminta Periksa Wakapolda Metro Jaya

Selasa, 14 Maret 2023 | 13:16

Sudah 6 Bulan Pimpin DKI, Kerja Heru Budi Hartono Cuma Mondar-mandir

Senin, 13 Maret 2023 | 00:57

Geger, Pegawai Pajak Sumut Ungkap Modus Sri Mulyani “Lindungi” Rafael Alun

Selasa, 14 Maret 2023 | 19:24

Tidak Menyejahterakan, Pabrik Aqua di Klaten Didemo Warga

Jumat, 17 Maret 2023 | 23:49

Permalukan Gus Dur di Kasus Bulog Gate, Karma Sri Mulyani Tumbang oleh Bocah NU

Selasa, 14 Maret 2023 | 19:54

Usut TPPU Budhi Sarwono, KPK Panggil Pejabat Pemkab Banjarnegara hingga Pedagang Material

Senin, 20 Maret 2023 | 13:13

Pengamat: Kunjungan Anies ke Surabaya Justru Akui Keberhasilan Kader PDI

Senin, 20 Maret 2023 | 04:57

UPDATE

Disinyalir Jadi Biang Kerok Gugatan Verifikasi Parpol. Sipol KPU Harus Dibenahi

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:59

Menkes Australia Khawatir, Banyak Anak di Bawah Umur Teracuni Vape

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:53

PDIP Belum Berencana Laporkan BEM UI ke Jalur Hukum

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:43

Ramadhan Bukan untuk Pamer Amal dan Kekayaan, Pejabat Harus Bersikap Sederhana

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:41

Untuk Pertama Kalinya, Jammu dan Kashmir Terima Investasi Asing Ratusan Miliar Rupiah

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:25

Ajak Warga Ngabuburit, Ancol Sediakan Promo Tiket Masuk Gratis Selama Ramadhan

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:22

KPK Fasilitasi Salat Tarawih bagi Tahanan Muslim

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:13

Hari Air Sedunia, Erdogan Janji Lindungi Sumber Daya Air Turkiye

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:09

Prabowo Dipasangkan dengan Ganjar, Waketum PKB: Itu Godaan

Kamis, 23 Maret 2023 | 10:59

Muslim Arbi: Presiden Harus Minta Maaf ke Umat Islam dan Cabut Larangan Buka Puasa Bersama

Kamis, 23 Maret 2023 | 10:45

Selengkapnya