Berita

Ilustrasi wilayah Pajajaran/Net

Nusantara

DPRD Jabar: Ketimbang Ganti Nama Provinsi Sunda, Lebih Baik Pemekaran Wilayah

JUMAT, 16 OKTOBER 2020 | 21:28 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Wacana perubahan nama Provinsi Jawa Barat dinilai tidak terlalu urgen. Sebab, tidak semua penduduk Jawa Barat adalah ras Sunda, melainkan dihuni ras-ras campuran lainnya.

Demikian disampaikan anggota DPRD Jabar, Nasir menanggapi wacana penggantian nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda, Jumat (16/10).

"Daripada berbicara soal perubahan nama, yang lebih penting lagi yaitu pemekaran wilayah kabupaten. Seperti Jawa Timur yang lebih sedikit dari jumlah penduduk dan luas wilayah, justru mempunyai kabupaten/kota yang lebih banyak," ujar Nasir, seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.


Menurutnya, Jawa Barat lebih baik membuat formulasi untuk pemekaran wilayah. Saat ini baru 27 kabupaten/kota, di mana seharusnya sudah bisa 35 sampai 40 untuk mempercepat pembangunan di Jawa barat.

"Terutama di wilayah selatan pinggiran seperti Garut Selatan, Bogor Barat," ungkapnya.

Politisi PKB asal Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka tersebut mengatakan, saat ini tengah dibahas terkait calon persiapan daerah otonomi baru. Seperti Bogor Barat, Sukabumi Selatan dan Garut Selatan.

Selain itu, daerah-daerah lain yang juga harus dimekarkan adalah Cirebon, yang notabene jumlah penduduknya lebih dari 2,7 juta jiwa. Daerah lainnya seperti Cianjur, Karawang dan lainnya.

"Bagi saya daripada berbicara membahas perubahan nama, yang lebih penting lagi adalah pemekaran wilayah. Kayak Jawa Barat itu Sunda semua. Bisa-bisa nanti Cirebon juga mekar," jelasnya.

Nasir menyebut, hingga saat ini belum ada pembahasan secara resmi yang dilakukan DPRD dan Pemprov Jabar terkait perubahan nama tersebut. "Dikhawatirkan jika ada perubahan nama-nama yang lebih 'nyunda' itu nanti berpengaruh besar terhadap wilayah Pantura yang diprediksi bakal memisahkan diri," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya