Berita

Gatot Nurmantyo bersama Prabowo Subianto saat momen Pilpres 2019/Net

Politik

Paham Risiko, Gatot Nurmantyo Tidak Akan Ciut Dengan Penangkapan Syahganda Dkk

RABU, 14 OKTOBER 2020 | 10:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pengaruh figur jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo dan Prof. M. Din Syamsuddin begitu besar sehingga dalam waktu singkat Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menjadi sangat besar.

"Semenjak KAMI lahir nama Gatot sering menjadi pemberitaan media karena untuk pertama kali mantan Panglima TNI ini secara terbuka menunjukkan bergabung dengan sebuah organisasi yang pengurusnya banyak para tokoh dan aktivis," kata pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (14/10).

Selasa kemarin, polisi menangkap tiga petinggi KAMI yaitu Syahganda Nainggolan, M. Jumhur Hidayat, dan Anton Permana. Syahganda dkk diciduk oleh polisi lantaran diduga melanggar kasus dugaan tindak pidana UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE).


Menurut Iwel Sastra, tentu saja penangkapan terhadap sejumlah pengurus KAMI dikaitkan dengan Gatot Nurmantyo yang merupakan salah seorang presidium KAMI. Banyak pihak yang mengharapkan Gatot untuk segera turun tangan.

"Dalam situasi sekarang ini turun tangan yang terbaik adalah memberikan bantuan hukum kepada para pengurus KAMI yang ditangkap. Sepertinya, di KAMI sudah ada mekanisme bantuan hukum untuk anggota atau pengurus yang berurusan dengan hukum," terangnya.

Dan, apakah mereka anggota KAMI atau bukan, Syahganda dan Jumhur sejak dulu sudah dikenal sebagai aktivis kawakan. Jadi mereka pasti sudah tahu risiko yang dihadapi dalam setiap langkah.

"Untuk Gatot Nurmantyo, kejadian ini tidak akan membuat dirinya menjadi ciut. Sebagai mantan Panglima TNI, pasti Gatot sudah tahu risiko apa saja yang akan dihadapi ketika dia bersedia menjadi presidium KAMI," tutup Iwel Sastra.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya