Berita

Vallabhbhai Kathiria saat konferensi pers tentang kampanye Kamdhenu Deepawali, di New Delhi 12 Oktober 2020/Net.

Dunia

Komisi RKA India: 'Chip' dari Kotoran Sapi Mengurangi Radiasi Dari Ponsel

RABU, 14 OKTOBER 2020 | 09:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah badan milik pemerintah India mengaku telah menemukan sebuah chip anti radiasi yang terbuat dari kotoran sapi. Rashtriya Kamdhenu Aayog (RKA) atau komisi yang mengurus pengembangan sapi nasional, mengatakan bahwa mereka memiliki 'chip' yang diklaim dapat melindungi manusia dari bahaya radiasi ponsel.

Tanpa menjelaskan bagaimana teknologinya bekerja, Ketua RKA mengatakan bahwa perangkat itu dapat dengan mudah ditempatkan di dalam penutup pelindung ponsel.

"Kami telah melihat bahwa jika Anda menyimpan chip ini di ponsel Anda, itu mengurangi radiasi secara signifikan," kata Ketua RKA, Vallabhbhai Kathiria, pada konferensi pers, seperti dikutip dari AFP, Selasa (13/10).

RKA, yang berada di bawah Kementerian Perikanan dan Peternakan, didirikan oleh Puskesmas pada 6 Februari 2019, dan ditujukan untuk melaksanakan 'konservasi, perlindungan, dan pengembangan sapi beserta keturunannya.

“Kotoran sapi itu anti radiasi, melindungi semua, kalau dibawa pulang tempatmu jadi bebas radiasi. Semua ini sudah disetujui oleh ilmu pengetahuan,” katanya.

Kathiria tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang penelitian apa yang telah dilakukan, dan pengumuman tersebut kontan memicu banyak ejekan di media sosial.

Sapi dianggap suci oleh mayoritas Hindu di negara itu dan makan daging sapi dilarang di banyak negara bagian.

Kathiria mengatakan kepada surat kabar Indian Express bahwa chip tersebut diproduksi oleh lebih dari 500 tempat penampungan sapi dan harganya sekitar 100 rupee 1,36 dolar AS.

"Satu orang mengekspor chip semacam itu ke AS, di mana dijual masing-masing sekitar 10, dolar AS" katanya seperti dikutip oleh harian berbahasa Inggris.

Sejak berkuasa pada 2014, partai nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi telah mengalokasikan jutaan dolar untuk penelitian produk yang menggunakan kotoran dan urine sapi.

Meski tidak ada bukti ilmiah, beberapa politisi dari partai sayap kanan Modi telah menganjurkan penggunaan kotoran dan urine sapi untuk menyembuhkan virus corona.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya