Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian/Net

Dunia

Jubir Kemenlu China Zhao Lijian Minta AS Berhenti Politisasi Dan Manipulasi Covid-19

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 09:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tudingan Amerika Serikat soal kematian dokter dan whistleblower Tiongkok Li-Meng Yan membuat pemerintah China geram. Klaim kematian Li-Meng itu disampaikan oleh Perwakilan Tetap AS untuk PBB Kelly Craft selama Debat Umum Komite Ketiga PBB pada hari Rabu lalu.

Saat itu, ia menuduh China menggunakan pandemi untuk menindak warga dan masyarakat sipilnya, sambil mengutip contoh dari dokter China Li-Meng Yan, yang memperingatkan dunia tentang penyakit tersebut pada awal wabah, tetapi kemudian meninggal karena virus corona itu sendiri.

Pernyataan itu mendapat kecaman dari juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

"Saya harus mengoreksi: Li-Meng Yan itu masih hidup, tetapi entah bagaimana diklaim mati oleh Craft," katanya, seperti dikutip dari GT, Senin (12/10).

"Adalah bodoh dan tidak bertanggung jawab bagi AS untuk secara blak-blakan mengklaim bahwa seorang dokter dan whistleblower China telah meninggal karena Covid-19 ketika dia masih hidup," kata Zhao.

Pernyataan AS itu, menurut Zhao menunjukkan bahwa kesalahan dalam fakta-fakta dasar mengungkap ketidaktahuan AS dan tidak bertanggung jawab terhadap negara lain.

Zhao meyakini bahwa yang dimaksud oleh Craft bukan Li-Meng Yan melainkan Li Wenliang, seorang dokter yang meninggal karena virus corona Februari lalu.

"Saya yakin perwakilan AS bermaksud untuk mengangkat dokter Wuhan Li Wenliang, seorang anggota luar biasa dari Partai Komunis China yang telah dihormati sebagai martir."

"Virus Corona adalah musuh publik umat manusia, begitu pula virus politik yang menyebarkan kebencian di antara bangsa-bangsa," kata Zhao.

Dalam kesempatan itu Zhao menekankan bahwa beberapa politisi AS harus menghormati ilmu pengetahuan dan fakta, dan berhenti mempolitisasi dan memanipulasi orang lain tentang masalah pandemi Covid-19.

Sebaliknya, AS harus memfokuskan energinya pada kesejahteraan rakyat AS, dan secara aktif mengambil bagian dalam kerja sama yang konstruktif dengan komunitas internasional dalam pencegahan dan pengendalian epidemi.

Li-Meng Yan (36) adalah mantan peneliti post-doktoral di School of Public Health di University of Hong Kong.

Ia telah mengejutkan dunia setelah melarikan diri ke AS dan telah mengklaim virus corona dibuat di laboratorium militer Partai Komunis China di Wuhan.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya