Berita

Arief Poyuono ketika memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto beberapa tahun lalu/Net

Politik

Arief Poyuono: Keyakinan Prabowo Salah Besar Dan Mengaburkan

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 07:46 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono juga ikut menyesalkan pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang berisi tuduhan terhadap pihak asing sebagai dalang di balik demonstrasi mahasiswa dan buruh serta kerusuhan pekan lalu.

“Menurut saya yang mendanai aksi tolak UU Omnibus Law Ciptaker bukan pihak asing. Salah besar keyakinan Prabowo. Wong UU Ciptaker itu merupakan UU yang dinanti investor asing,” ujar Arief Poyuono yang adalah Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu dalam keterangan kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa pagi (13/10).

“Tuduhan Prabowo justru mengaburkan dalang utama dan pendana aksi rusuh demo UU Ciptaker,” sambungnya.

Justru, kata Arief Poyuono lagi, aksi kerusuhan yang mendompleng aksi buruh dan mahasiswa dalam menolak UU Ciptaker  memiliki kesamaan dengan aksi Mei 1998 mahasiswa yang didompleng oleh segerombolan perusuh yang melakukan pembakaran pembakaran pusat pusat pertokoan di Jakarta dan pengrusakan fasilitas publik.

“Dimana kerusuhan Mei 1998 tidak pernah ditemukan ada pihak asing yang mendanai. Dan dalang kerusuhan Mei 1998 juga belum ada hingga sekarang,” masih kata dia.

Pada bagian lain, Arief Poyuono mengatakan, dirinya yakin seyakin-yakinnya bahwa dalan dan pendana kelompok perusuh yang mendompleng aksi buruh dan mahasiswa untuk menolak UU Ciptaker berasal dari dalam negeri.

Sebelumnya, dalam acara di TVRI pada Senin malam (12/10), Prabowo mengatakan dirinya tidak yakin bahwa massa yang melakukan pembakaran dan aksi anarkisme berasal dari kalangan mahasiswa atau buruh.

"Saya enggak yakin itu (demo) dari para mahasiswa, pemuda, ini pasti ada dalangnya. Ini pasti panas-panasin ini. Ini dibiayai asing," ujar Prabowo yang tidak lama lagi dikabarkan akan ke Amerika Serikat.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya