Berita

Sekretaris Komite Kerja KAMI Syahganda Nainggolan/Net

Politik

Syahganda Nainggolan: Prematur, Tuduhan Prabowo Tentang Asing Di Balik Demo

SELASA, 13 OKTOBER 2020 | 06:50 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Tuduhan yang disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bahwa demonstrasi penolakan UU Omnibus Law ditunggangi asing dinilai prematur.

Tuduhan itu disampaikan Prabowo dalam video yang diunggah Gerindra kemarin malam (Senin, 12/10).

Dalam pernyataannya, Prabowo meyakini bahwa kepentingan asing terus menerus mengadu domba bangsa kita. “Mereka membiayai aksi aksi ini,” kata Prabowo.


Terkait sinyalamen itu, dalam pesannya yang diterima redaksi dinihari tadi (Selasa, 13/10), Sekretaris Komite Kerja KAMI,  Syahganda Nainggolan, menyayangkan tudingan Prabowo itu.

Menurutnya tudingan ini bersifat prematur. Terlebih lagi ada sinyalamen pihak keamanan sebelumnya yang tanpa dasar mengarahkan KAMI sebagai penunggang aksi.

Beberapa nama terkait dengan KAMI saat ini diproses di kepolisian, baik di Bareskrim, maupun di kepolisian Medan. Yang terakhir ini dinyatakan Kapoldasu dalam rapat dengan Gubernur, bahwa KAMI terlibat aksi demo rusuh di Medan.

Syahganda mengimbau Prabowo untuk menginvestigasi lebih dalam lagi dan bersifat integarasi dengan intelijen kepolisian serta BIN untuk menyelidiki kemurnian demonstrasi buruh dan mahasiswa tersebut. Sebab, gerakan buruh dan mahasiswa sudah ada sejak sebelum kemerdekaan RI.

Artinya nasionalisme buruh dan mahasiswa seyogyanya lebih besar dari Nasionalisme Partai Gerindra, misalnya.

"Menuduh tanpa dasar yang kuat, akan menghancurkan reputasi Prabowo nantinya,” jelas Syahganda.

Apalagi, sambungnya, Prabowo dalam waktu dekat akan berdiplomasi mengunjungi Amerika Serikat.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya