Berita

Massa aksi KSBSI di Patung Kuda/Net

Politik

Ratusan Massa KSBSI Turun Aksi, Coba Dekati Istana Negara

SENIN, 12 OKTOBER 2020 | 14:14 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Gelombang penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja terus bergulir. Kini, ratusan massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) turun aksi.

Dengan menggunakan sepeda motor, massa terlihat mendekat ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha yang telah diblokade oleh aparat Kepolisian. Sejumlah kendaraan taktis (Rantis) seperti mobil water cannon, barraccuda, serta mobil pengurai massa (Raisa) bersiaga.

Perwakilan buruh pun sempat bernegosiasi dengan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto dan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo. Intinya, massa pendemo mendesak agar dapat melakukan unjuk rasa di depan komplek Istana Kepresidenan.


Kepada awak media, Sambodo menuturkan massa pendemo dan aparat telah menyepakati bahwa aksi unjuk rasa tidak akan digelar hingga sore hari. Mereka pun akan dipusatkan hanya di depan Gedung Sapta Pesona.

"Massanya tidak terlalu banyak, ekornya juga tidak menutupi sekitar Patung Kuda. Jadi, masih bisa dilewati ke arah Bundaran HI. Tapi, ke arah Istana tidak bisa," kata Sambodo kepada wartawan di lokasi, Senin (12/10).

Selain itu, kata dia, apabila massa telah selesai melakukan unjuk rasa, arus lalu lintas akan kembali dibuka normal seperti biasa.

Demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja berlangsung hampir di semua Provinsi di Indonesia sejak UU Cipta Kerja disahkan melalui rapat paripurna DPR RI pada Senin (5/10) yang memunculkan reaksi massa.

Pada Kamis (8/10) massa tak terbendung dan berupaya mendekati Istana Kepresidenan--setidaknya dari dua arah yakni dari arah kawasan Simpang Harmoni dan dari arah Thamrin.

Aksi pada Kamis itu pun berlangsung ricuh. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri saat itu tak berada di Jakarta karena sedang melakukan kunjungan kerja meninjau food estate di Kalimantan Tengah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya