Berita

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono/Net

Politik

Polisi Harusnya Gerak Cepat Ungkap Tuduhan Keji Terhadap SBY

SENIN, 12 OKTOBER 2020 | 11:12 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

RMOL. Polri didesak merespon tuduhan yang menyebut bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunggangi aksi demo tolak omnibus law UU Cipta Kerja.

Demikian disampaikan Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/10).

"Kontroversi seperti ini selalu terjadi di rezim Jokowi. Polri mestinya gerak cepat memanggil orang-orang yang menyebarkan info di medsos terkait tuduhan ke mantan Presiden SBY," ujar Satyo Purwanto.


Menurut pengamat politik ini, sebuah rumor yang disebarluaskan ke publik bisa dijadikan sebuah perkara. Apalagi, tuduhan tersebut terkait peristiwa tidak biasa seperti halnya demonstrasi menolak UU Ciptaker.

"Terlepas dari itu, sesuatu yang tidak sejalan dengan dasar negara seperti UU omnibus law yang nyata-nyata tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 memang harus ditolak dan tentunya siapa pun warga negara dilindungi oleh UU untuk menyatakan dan bertindak membela negara dan kepentingan nasional Indonesia," pungkas Satyo.

Pemerintah sebelumnya menuding bahwa aksi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja tidak murni, ada yang menunggangi.

Terbaru, politikus PDIP, Dewi Tanjung menuding bahwa SBY yang mendanai aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja.

Namun, tudingan itu langsung dibantah keras oleh Partai Demokrat.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya