Berita

Muhammad Najib/Net

Muhammad Najib

Upaya Amerika Merayu Palestina

MINGGU, 11 OKTOBER 2020 | 17:25 WIB

THE Times of Israel (11/10) memberitakan kunjungan Ketua Kongres Yahudi Sedunia Ronald Steven Lauder ke kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat.

Lauder masuk ke Tepi Barat tidak melalui Tel Aviv, tetapi melalui ibukota Yordania, Amman, dan menggunakan helikopter milik Kerajaan Yordania.

Menurut The Times of Israel kunjungan Lauder tanpa sepengetahuan Jared Kushners dan Jason Greenblatt, dua pejabat remi Gedung Putih yang membidani normalisasi hubungan Israel-UEA dan Israel-Bahrain.

Ronald Lauder adalah seorang pengusaha sukses kelahiran New York. Ia adalah tokoh Yahudi pembela Israel di berbagai forum internasional. Ia juga seorang filantropi yang kerap mendonasikan atau menghimpun dana terkait persoalan kemanusiaan khususnya yang berhubungan dengan nasib komunitas Yahudi di tingkat global.

Lauder juga aktifis politik pendukung Partai Republik. Ia sangat dekat dengan Presiden Donald Trump. Ia juga bersahabat dengan Perdana Mentri Israel Benjamin Netanyahu. Kunjungannya ke Ramallah kali ini pastilah penugasan dari Trump dan mustahil tanpa sepengetahuan Netanyahu.

Palestina menentang keras normalisasi hubungan diplomatik antara UEA-Israel dan antara Bahrain-Israel. Tokoh-tokoh utamanya seperti Presiden Abbas dan negisiator Palestina Said Erakat bersuara sangat lantang di berbagai forum, termasuk di Liga Arab dan PBB.

Palestina sangat kecewa dengan Liga Arab karena lebih berpihak kepada negara-negara Arab pro-normalisasi dengan Israel yang tentu memperlemah posisi Palestina berhadapan dengan Israel. Untungnya sikap berani Palestina mendapat dukungan dari Qatar dan sejumlah negara Arab yang menentang normalisasi dengan Israel.

Di luar negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab, sikap tegas Palestina mendapat dukungan dari Turki dan Iran. Qatar dan Turki juga terlibat aktif sebagai sponsor rekonsiliasi dua faksi terbesar Palestina, yakni Fatah dan Hammas.

Karena it, kunjungan Lauder tidak bisa dilepaskan dari kekhawatiran menguatnya perlawanan Palestina, baik secara politik maupun militer. Hal ini tentu memberikan keuntungan politik kepada Iran dan Turki dalam merebut simpati dunia Islam.

Di sisi lain, Amerika dan Israel yang berharap normalisasi hubungan diplomatik antara UEA-Israel dan antara Bahrain-Israel diikuti oleh negara-negara Arab lain khususnya Saudi Arabia, ternyata tidak terjadi.

Karena itu, manuver politik Gedung Putih di Timur Tengah kali ini, sebagai bagian dari kampanye untuk mendongkrak elektabilitas Donald Trump sebagai petahana jelas gagal. Terbukti, elektabilitasnya tetap tertinggal dari Joe Biden yang menjadi lawannya. Padahal pilpres di Amerika sudah kurang dari satu bulan.

Apakah pertemuan Ronald Lauder sebagai utusan pribadi Trump dengan Abbas mampu mengubah peta dan bisa menyelamatkan nasib Donald Trump?

Atau apakah Presiden Mahmoud Abbas mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk membalikkan keadaan, dari posisi terpojok menjadi posisi menekan dalam menghadapi manuver-manuver politik Benjamin Netanyahu?  Kita ikut bersama perkembangannya.

Pengamat Politik Islam dan Demokrasi

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya