Berita

Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung/Net

Politik

Fitnah SBY, Partai Demokrat Desak Politikus PDIP Dewi Tanjung Minta Maaf Secara Terbuka

JUMAT, 09 OKTOBER 2020 | 19:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung diminta untuk segera meminta maaf atas pernyataannya yang disebut telah memfitnah dan menyudutkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu ditegaskan Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai DPP Partai Demokrat Ardy Mbalembout dalam keterangannya yang diterima redaksi sesaat lalu, Jumat (9/10).

"Kepada Ibu Dewi Tanjung, pernyataan terbuka anda merupakan fitnah yang telah menyerang kehormatan Pak SBY dan Partai Demokrat. Seluruh kader Partai Demokrat dan masyarakat luas tidak terima dengan fitnah yang tidak berdasar tersebut," tegas Adry.


"Untuk itu, saya, Ardy Mbalembout sebagai Kepala Badan Hukum dan Pengamanan DPP Partai Demokrat meminta dalam 1x24 jam agar anda menyampaikan permintaan maaf dan menarik segala fitnah dan pernyataan tersebut," imbuhnya.

Ardy menegaskan, apabila Dewi Tanjung tidak meminta maaf secara terbuka kepada SBY dan DPP Partai Demokrat dalam kurun waktu 1X24 jam maka pihak DPP Demokrat akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

"Jika tidak, kami akan melakukan pelaporan hukum atas perbuatan Ibu Dewi Tanjung," tegasnya.

Lebih lanjut, Ardy mengimbau kepada seluruh kader Partai Demokrat dan masyarakat luas agar tetap menahan diri akibat pernyataan tendensius Dewi Tanjung tersebut.

"Saya juga meminta agar dapat menahan diri dalam menjaga kehormatan nama baik Bapak SBY dan Partai Demokrat," pungkasnya.

Sebelumnya, politikus PDIP Dewi Tanjung menduga bahwa aksi demo tersebut dibayar oleh seseorang. Dewi menyebut pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membayar orang untuk berdemo terkait penolakan Omnibus Law UU Ciptaker.

"SBY, lebih baik uangnya dipakai bikin project lagu aja, daripada buat bayar orang berdemo. uooops, Nyai keceplosan," cuit Dewi di akun Twitternya, @DTanjung15, Kamis (8/10).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya