Berita

Kombes Yusri Yunus/RMOL

Presisi

Polda Metro: 1.192 Orang Yang Diamankan Kelompok Anarko, Sengaja Buat Rusuh

JUMAT, 09 OKTOBER 2020 | 16:06 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Polda Metro Jaya melakukan penangkapan terhadap 1.192 orang saat aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang terjadi di beberapa wilayah di DKI Jakarta, Kamis kemarin (8/10).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, 1.192 orang yang diamankan tersebut merupakan kelompok anarko.  

"1.192 ini saya katakan adalah anarko, profesi mereka berbeda-beda," kata Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10).

Yusri menekankan, kelompok anarko memanfaatkan momentum demontrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja untuk membuat kerusuhan. Adapun unsur kelompok tersebut, kata Yusri, terdapat pelajar, pengangguran hingga mahasiswa dan buruh.

"Pelajarnya pelajar STM, hampir setengahnya pelajar STM dari 1.192, ada juga mahasiswa ada juga pekerja, ada juga buruh disitu. Tetapi memang tujuannya ini bukan bergabung dengan teman-teman yang serikat atau mahasiswa yang memang tujuannya menyampaikan pendapat menolak UU Ciptaker. Tujuannya untuk membuat rusuh," tandas Yusri.

Perbedaan kelompok anarko dengan buruh dan mahasiswa yang memang menyampaikan aspirasi menolak UU Cipta Kerja itu terlihat saat massa aksi mulai meninggalkan lokasi demontrasi, namun, sambung Yusri, kelompok anarko lebih memilih untuk tinggal di tempat sambil melakukan pengerusakan-pengerusakan sejumlah fasilitas umum.

"Seperti kejadian kemarin, teman-teman buruh sama mahasiswa yang mungkin menyampaikan aspirasi itu sudah pulang karena sudah tahu aturan, tapi yang ada terjadi adalah ini kelompok-kelompok anarko yang melakukan perusakan-pengerusakan sampai subuh, jam 3 subuh baru bubar kita semua," pungkas Yusri.

Yusri menambahkan, dari 1.192 orang, 285 diantaranya didalami lantaran diduga melakukan pengerusakan, pengeroyokan terhadap aparat  dan membawa senjata tajam. 

"285 orang, baik itu dia melakukan pengeroyokan dia melakukan suatu tindakan ada yang membawa sajam. Nah ini yang masih kita lakukan pendalaman makanya saya belum menyatakan tidak dia itu sebagai tersangka, tidak," demikian Yusri


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya