Berita

Massa aksi yang akan masuk ke Unisba dilarang di kampus/Net

Nusantara

Alasan Pandemi, Unisba Tak Izinkan Evakuasi Massa Aksi Ke Kampus

KAMIS, 08 OKTOBER 2020 | 02:59 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Massa aksi penolakan Undang Undang Cipta Kerja (Ciptaker) yang dilangsungkan di depan gedung DPRD Jawa Barat berakhir ricuh.

Ujungnya, massa aksi memaksa masuk ke Gedung Universitas Islam Bandung (Unisba) untuk dijadikan tempat evakuasi.

Seusai mendapatkan informasi gedung Unisba dijadikan tempat evakuasi massa aksi, Wakil Rektor III Unisba, Asep Ramdan Hidayat menjelaskan, pihaknya tidak mengizinkan masuk ke kampus dengan alasan protokol kesehatan Covid-19.


Peristiwa demonstrasi yang berlangsung hingga malam hari, pada dasarnya kampus tidak mengizinkan akan tetapi massa memaksa masuk ke wilayah kampus.

"Pak rektor tidak mengizinkan masuk ke kampus, karena ini persoalan adalah protokol kesehatan," jelas Asep, Kamis (8/10) seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.

Menurutnya, pihak Unisba tidak akan memberikan fasilitas ruangan, dikarenakan bahaya pandemi virus corona baru (Covid-19). Esok hari wilayah gedung akan disterilkan kembali dengan cairan disinfektan guna mencegah sebaran Covid-19.

"Tidak difasilitasi oleh kampus, baik ruangan atau yang lainnya mengingat ini kita harus tetap jaga protokol kesehatan dari Covid-19," tuturnya.

Ia menjelaskan, massa aksi yang masuk ke wilayah gedung hanya bertujuan meminta air untuk cuci muka karena pedihnya gas air mata.

"Adapun berkaitan dengan demo itu memang mereka memaksa masuk kampus hanya untuk meminta air," jelasnya.

Sebelumnya, ribuan massa yang menggelar aksi untuk menolak UU Ciptaker di depan gedung DPRD Jabar terpaksa dibubarkan oleh petugas keamanan.

Pasalnya, kondisi di lapangan sudah tidak kondusif dan semakin tidak terkontrol.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya