Berita

Kombes Hendra Gunawan/Net

Politik

Enam Orang Terluka Karena Demo Tolak UU Ciptaker, BEM UPH: Kita Kecam Tindakan Represif!

KAMIS, 08 OKTOBER 2020 | 01:38 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa mengecam tindakan represif aparat kepolisian saat aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu siang (7/10).

Kecaman itu disampaikan oleh Koordinator lapangan yang juga Ketua BEM FEBSI Universitas Pelita Bangsa, Suhendar.

Menurut Suhendar, petuga kepolisian sudah kelewat batas lantaran menggunakan perangkat anti huru haranya untuk menghadapi mahasiswa yang tengah menyuarakan aspirasi.


"Iya kita mengecam Polres (Metro Bekasi) ataupun dari Polisi, dimana mereka terlalu represif banget, kita juga biasa aksi kan, tapi mereka baru misalkan ada bentrok sedikit, chaos sedikit langsung ditembaki. Banyak teman-teman yang terluka juga," ujar Suhendar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (7/10).

Suhendar pun mengecam agar Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan untuk mengusut tuntas terhadap anggotanya melakukan tindakan represif.

"Kita mengecam, kita mau mengusut tuntas represif itu," tegas Suhendar.

Karena kata Suhendar, banyak mahasiswa yang aksi siang tadi yang mendapatkan tindakan kekerasan. Seperti dipukul, diseret, ditendang, ditembak gas air mata hingga ditembak dengan peluru karet.

Akibatnya, sebanyak enam mahasiswa mengalami luka-luka. Dua luka berat dan empat luka ringan.

Untuk yang luka berat, terdapat satu orang bernama Nasrul yang merupakan Ketum Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Pelita Bangsa harus dioperasi di bagian kepala akibat terkena tembakan peluru karet dari aparat kepolisian.

"Dari teman-teman yang ada di lokasi yang menyaksikan, Nasrul itu kena peluru karet," ungkap Suhendar.

Selain itu kata Suhendar, terdapat dua orang ditangkap polisi saat aksi. Satu diantaranya berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bekasi Universitas Pelita Bangsa yang diseret, dipukul, ditendang hingga ditangkap Polisi.

Namun akhirnya, mahasiswa HMI tersebut dibebaskan polisi usai 1.500 mahasiswa yang aksi mengecam dan mengancam akan tetap bertahan jika rekannya tidak dibebaskan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya