Berita

Korban luka akibat peluru karet demo mahasiswa di Bekasi/Ist

Politik

Tertembak Peluru Karet Saat Aksi, Ketum Komisariat PMII Universitas Pelita Bangsa Jalani Operasi Kepala

RABU, 07 OKTOBER 2020 | 23:15 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Dua dari enam mahasiswa Universitas Pelita Bangsa masih dirawat di rumah sakit pasca bentrokan dengan petugas kepolisian saat aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (7/10) siang tadi.

Koordinator lapangan yang juga Ketua BEM FEBSI Universitas Pelita Bangsa, Suhendar mengatakan, sebanyak enam mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit akibat tindakan represif petugas kepolisian.

"Total keseluruhan yang terluka ada 6, cuma kan yang lain luka ringan, ada yang parah matanya lebam-lebam ada 2 orang, dan itu sudah dianterin pulang 4, jadi tersisa tinggal 2 lagi yang masih dirawat," ujar Suhendar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (7/10).

Suhendar pun membantah kabar yang beredar di media sosial terkait ada enam mahasiswa Universitas Pelita Bangsa mengalami kritis bahkan meninggal dunia.

"Enggak, itu hoax. Ini gak ada yang kritis atau yang meninggal," kata Suhendar.

Salah satu yang masih dirawat di RS Sentra Medika kata Suhendar kini tengah menjalani operasi dibagian kepala akibat terkena benturan benda keras yang sangat kencang.

"Teman kita satu orang ini ada yang di operasi sekarang," terang Suhendar.

Mahasiswa yang tengah di operasi tersebut bernama Nasrul, mahasiswa semester 7 Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial.

"Dari teman-teman yang ada di lokasi yang menyaksikan, Nasrul itu kena peluru karet," ungkap Suhendar.

Nasrul pun juga diketahui merupakan Ketua Umum Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Pelita Bangsa.

Sementara satu mahasiswa lainnya yang juga masih dirawat mengalami luka lebam dibagian mata.

"Ada yang jatuh, ada yang kena peluru karet ataupun mungkin kena gas air mata. Karena tadi kan ricuh sehingga keluar tembakan peluru karet ataupun gas air mata," pungkas Suhendar.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya