Berita

Menteri Dalam Negeri dan Kehakiman Venezuela Nestor Reverol dan penampakan jet pribadi yang terbakar/Repro

Dunia

Masuki Wilayah Udara Secara Ilegal, Jet Pribadi Buatan Amerika Dihancurkan Pasukan Bersenjata Venezuela

SELASA, 06 OKTOBER 2020 | 07:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan bersenjata Venezuela berhasil menghancurkan sebuah jet pribadi buatan Amerika Utara ketika memasuki wilayah udara negara itu secara ilegal. Keterangan tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri dan Kehakiman Venezuela Nestor Reverol, Senin (5/10).

Selama konferensi media yang dibagikan di media sosial, Reverol mengindikasikan bahwa pesawat bermesin ganda itu adalah model Gulfstream III dan mungkin telah digunakan untuk perdagangan narkoba.

"Setelah memasuki wilayah kami dan terdeteksi oleh radar dari Komando Pertahanan Dirgantara Komprehensif, ketentuan Hukum Kontrol untuk Pertahanan Komprehensif Wilayah Udara dipatuhi, menetralkan pesawat ini setelah mengabaikan identifikasi perintah dan pendaratan," kata Reverol, dalam postingannya di Twitter,  Senin (5/10).

Belum jelas apakah pesawat yang dihancurkan di dekat perbatasan Venezuela dengan Kolombia itu sedang berada di udara atau di darat saat dihancurkan, tetapi petugas anti-narkoba nasional menemukan bangkai pesawat itu di jalur tanah di kotamadya Machiques. di negara bagian Zulia.

Reverol juga tidak mengatakan apa yang terjadi dengan awak pesawat atau apakah ada obat-obatan terlarang yang ditemukan di dalam reruntuhan.

Gambar yang dirilis oleh Menteri Dalam Negeri Venezuela tampak menunjukkan pesawat masih terbakar saat berada di darat dan petugas Garda Nasional sedang memeriksa puing-puing.

Pada pertengahan September lalu, pesawat AS juga ditembak jatuh di dekat perbatasan Kolombia.

Venezuela telah menjadi rute populer bagi pengedar narkoba Kolombia sejak tahun 1970-an. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut telah meningkatkan upayanya untuk memerangi penyelundupan narkoba melalui wilayahnya, sekaligus memutuskan hubungan dengan Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA) atas dugaan aktivitas spionase yang tidak terkait dengan pemberantasan penyelundupan narkoba.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya